HUBUNGAN GRAVIDA
DENGAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM
DI RSUD A.YANI
KOTA METRO
TAHUN 2013
KARYA TULIS
ILMIAH
Oleh
EKA SUSI
SUNDARI
NIM. 052402S11016
KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
AKADEMI KEBIDANAN WAHANA HUSADA
LAMPUNG TENGAH
TAHUN 2014
HUBUNGAN GRAVIDA
DENGAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM
DI RSUD A. YANI KOTA METRO
TAHUN 2013
KARYA TULIS ILMIAH
Oleh
EKA SUSI SUNDARI
NIM. 052402S11016
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Dalam Menyelesaikan
Program Pendidikan Pada Diploma III
Kebidanan
Di Akademi Kebidanan Wahana Husada
KEMENTERIAN PENDIDIKAN REPUBLIK INDONESIA
AKADEMI KEBIDANAN WAHANA HUSADA BANDAR JAYA
LAMPUNG TENGAH
TAHUN 2014
ABSTRAK
HUBUNGAN GRAVIDA
DENGAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM
DI RSUD A.YANI
KOTA METRO
TAHUN 2013
OLEH :
EKA SUSI SUNDARI
Hiperemesis
gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan sehingga pekerjaan sehari-hari
terganggu. Hiperemesis gravidarum dapat dialami mayoritas ibu hamil. Menurut
Anwar, dokter Rumah Sakit Bunda Jakarta sekitar 50-70% ibu hamil mengalaminya
dan dikatakan wajar jika dialami pada usia kehamilan 8-12 minggu dan semakin
berkurang secara bertahap hingga akhirnya berhenti di usia kehamilan 16 minggu.
Tujuan
penelitian untuk mengetahui hubungan gravida dengan hiperemesis gravidarum di
RSUD A.Yani Kota Metro tahun 2013. Penelitian ini bersifat analitik yaitu untuk
mengetahui hubungan gravida dengan hiperemesis gravidarum. Subyek penelitian
adalah seluruh ibu hamil yang dirawat di RSUD A.Yani Kota Metro Tahun 2013.
Obyek penelitian adalah gravida meliputi : primigravida dan multigravida dengan
hiperemesis gravidarum. Tempat penelitian dilaksanakan di RSUD A.Yani Kota
Metro pada tanggal 08 April s/d 08 Mei 2014.
Desain
penelitian yang digunakan penelitian kualitatif menggunakan metode analitik
dengan pendekatan cross sectional.
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang dirawat di RSUD
Ahmad Yani Kota Metro tahun 2013 sejumlah 238 ibu. Teknik pengambilan sampel
yang digunakan adalah total populasi yaitu 238 ibu hamil.
Hasil
penelitian distribusi frekuensi responden dengan kategori primigravida sejumlah
108 orang responden (45,4%) dan kategori multigravida sejumlah 130 orang
responden (54,6%). Distribusi frekuensi responden dengan kategori hiperemesis
gravidarum sejumlah 68 orang responden (28,6%) dan kategori tidak hiperemesis
gravidarum sejumlah 170 orang responden (71,4%).
Saran
yang dapat penulis berikan diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan ibu hamil
tentang hiperemesis gravidarum melalui kerjasama lintas sektor dengan petugas
kesehatan dari Puskesmas atau Dinas Kesehatan.
Kata Kunci : Gravida, Hiperemesis Gravidarum
LEMBAR PERSETUJUAN
Karya Tulis Ilmiah ini telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan
Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah Akbid Wahana Husada Bandar Jaya
JUDUL :HUBUNGAN
GRAVIDA DENGAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM
DI RSUD A.YANI KOTA METRO TAHUN 2013
NAMA : EKA SUSI SUNDARI
NIM : 052402S11016
Bandar
Jaya, 2014
Menyetujui
Pembimbing
KTI
DESI HANDAYANI, SST
NIK. 200 674 007
MOTTO
Berusahalah
jangan sampai terlengah walau sedetik saja, karena atas kelengahan kita tak
akan bisa dikembalikan seperti semula, Manusia tak selamanya benar dan tak
selamanya salah, kecuali ia yang selalu mengoreksi diri dan membenarkan
kebenaran orang lain atas kekeliruan diri sendiri.
(penulis)
Kesusahan
dan kesulitan adalah laksana musim dingin, basah dan lembab, tidak disukai
insan, tetapi sesudah musim sejuk itulah tumbuh bunga-bunga yang harum dan buah-buahan
yang subur.
(penulis)
Hidup tidak
boleh berpandukan perasaan hati yang kadang kala boleh menjahanamkan diri
sendiri. Perkara utama harus kita fikirkan ialah menerima sesuatu atau membuat
sesuatu dengan baik berlandaskan kenyataan.
(penulis)
Jika kamu
berhasrat untuk berjaya, jangan hanya memandang ke tangga tetapi belajarlah
untuk menaiki tangga tersebut.
(penulis)
LEMBAR PERSEMBAHAN
Yang Utama Dari Segalanya :
Sembah
sujud serta syukur kepada Allah SWT. Taburan cinta dan kasih sayang-Mu yang
telah memberikanku kekuatan, membekaliku dengan ilmu serta memperkenalkanku
dengan cinta. Atas karunia serta kemudahan yang Engkau berikan akhirnya Karya
Tulis Ilmiah yang sederhana ini dapat terselesaikan. Sholawat serta salam
selalu terlimpahkan keharibaan Rasulullah Muhammad SAW.
Kupersembahkan
karya sederhana ini kepada orang yang sangat kukasihi dan kusayangi.
Ibu dan Bapak Tercinta
Sebagai
tanda bakti, hormat dan rasa terimakasih yang tiada terhingga kupersembahkan
karya kecil ini kepada Ibu Tusmiyati dan Bapak Muhamad Jamin yang telah
memberikan kasih sayang, segala dukungan, dan cinta kasih yang tiada terhingga
yang tiada mungkin dapat kubalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan
kata cinta dan persembahan. Semoga ini menjadi langkah awal untuk membuat Ibu
dan Bapak yang selalu membuatku termotivasi dan selalu menyirami kasih sayang,
selalu mendo’akanku, selalu menasehatiku menjadi lebih baik, Terimakasih Ibu…
Terimakasih Bapak…
Adik Tersayang
Untuk
adikku Reza Rahmawati, tiada yang paling mengharukan saat kumpul bersama,
walaupun sering bertengkar tapi hal itu selalu menjadi warna yang tak akan bisa
tergantikan, terimakasih atas do’a dan bantuan selama ini, hanya karya kecil
ini yang dapat aku persembahkan. Maaf belum bisa menjadi panutan seutuhnya,
tapi aku akan selalu menjadi yang terbaik…
My Sweet Heart” Wahyudi”
Sebagai
tanda cinta kasihku, Aku persembahkan karya kecil ini untuk kekasihku
“Wahyudi”. Terimakasih atas kasih sayang, perhatian, dan kesabaranmu yang telah
memberikanku semangat dan inspirasi dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini, semoga
engkau pilihan yang terbaik buatku dan masa depanku.
Terimakasih
Sayang….” >_<
My Best friend’s
Buat
sahabat di Asramaku Meliyani, Ita Ratnasari, Wahyu budiarti, Husna herviana
sari terimakasih atas bantuan, do’a, nasehat, hiburan dan semangat yang kalian
berikan selama aku kuliah, aku tak akan melupakan semua yang telah kalian
berikan selama ini. Buat teman-teman seperjuanganku anak yang (bimbingan ibu
Desi Handayani,S.ST )ada mba’eka,mba’olive,N.J,ita,eva serta seluruh anak-anak
markas kosan Grand thoe, Kosan Morena ala syahrini, Kosan Pelangi, Kosan
Princess, & Kosan Beautifull, Terimakasih atas bantuan kalian, semangat
kalian dan candaan kalian sewaktu bersama di pendidikan, aku tak akan melupakan
kalian. Buat sahabat –sahabatku angkatan VI yang turut membantu selama ini,
terimakasih atas bantuan, do’a, nasehat, hiburan dan semangat kalian, semoga
keakraban dan tali silaturahmi
di antara kita selalu terjaga. Amien Ya Allah…
Dosen Pembimbing Tugas Akhirku
Ibu
Desi Handayani, S.ST., selaku dosen pembimbing tugas akhir saya, terimakasih
banyak bu..saya sudah dibantu selama ini, sudah dinasehati, sudah diajari, saya
tidak akan lupa atas bantuan dan kesabaran ibu
Terimakasih
banyak ya bu..ibu adalah dosen favorit saya..
Seluruh Dosen Pengajar di Akademi
Kebidanan Wahana Husada
Terimakasih
banyak untuk semua ilmu, didikan dan pengalaman yang sangat berarti yang telah
kalian berikan kepada kami…
Staf Akademi Kebidanan Wahana Husada
Untuk
semua staf akademik di Akademi Kebidanan Wahana Husada, Terimakasih banyak atas
semua bantuan kalian…
Teman-teman Almamater Akademi Kebidanan
Wahana Husada Angkatan VI tahun 2011/2012
Terimakasih
banyak untuk bantuan dan kerjasamanya selama ini…
Serta
semua pihak yang sudah membantu selama penyelesaian tugas Akhir ini…
.”your
dreams today, can be your future tomorrow”.
Eka
Susi Sundari
RIWAYAT HIDUP PENULIS
Eka Susi Sundari, dilahirkan pada tanggal 06 Oktober 1994 di Bantul
Yogyakarta dan merupakan putri pertama dari dua bersaudara, buah hati pasangan
Bapak Muhammad Jamin dan Ibu Tusmiyati.
Jenjang pendidikan yang pernah ditempuh penulis adalah pendidikan Sekolah
Dasar Negri 3 Sinar rejeki Jati Agung Lampung Selatan pada tahun 2005, kemudian
menyelesaikan pendidikan di SMP Taruna Jaya Jati Agung Lampung Selatan pada
tahun 2008, dan penulis melanjutkan di M.A Nurul Islam Jati Agung Lampung
Selatan yang diselesaikan pada tahun 2011.
Kemudian pada tahun 2011 penulis melanjutkan Pendidikan Diploma III di
Akademi Kebidanan Wahana Husada Bandar Jaya Lampung Tengah sampai sekarang.
KATA PENGANTAR
Puji
syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahNya sehingga penulis berhasil menyelesaikan Proposal Karya Tulis Ilmiah
ini. Proposal Karya Tulis Ilmiah ini disusun dalam rangka, menyelesaikan
program pendidikan D III Kebidanan di Akademi Kebidanan Wahana Husada. Dalam kesempatan ini penulis
menyampaikan banyak terima kasih kepada :
1. Esther Adhyati, MPH selaku direktur Akademi Kebidanan Wahana
Husada
2. Desi Handayani, S.ST serta selaku pembimbing Proposal Karya Tulis Ilimiah.
3. Seluruh Dosen dan Staf Akademik
Kebidanan Wahana Husada.
4. Almamater Akademi Kebidanan
Wahana Husada tercinta.
5. Serta semua pihak yang telah
membantu dalam penyelesaian Proposal Karya Tulis Ilmiah ini.
Penulis
menyadari bahwa Proposal Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan
demi perbaikan dimasa yang akan datang.
Akhirnya penulis hanya mampu
berharap semoga Proposal Karya Tulis Ilmiah yang sederhana ini dapat bermanfaat
khususnya bagi penulis dan bagi pembaca pada umumnya. Amin.
Terbanggi
Agung, Maret 2014
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
.......................................................................................... i
HALAMAN DEPAN ........................................................................................... ii
ABSTRAK
...................................................................................................... iii
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................. iv
MOTTO
.................................................................................................................. v
PERSEMBAHAN
................................................................................................... vi
RIWAYAT HIDUP PENULIS
...................................................................... viii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... ix
DAFTAR ISI ......................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN................................................................. 1
1.1 Latar Belakang Masalah ................................................. ........ 1
1.2 Identifikasi Masalah................................................................. 3
1.3 Rumusan Masalah ................................................................... 4
1.4 Tujuan Penelitian...................................................................... 5
1.5 Manfaat Penelitian................................................................... 5
1.6 Ruang Lingkup Penelitian ....................................................... 6
BAB II TINJAUAN
PUSTAKA................................................................. 7
2.1
Hiperemisis Gravidarum
.................................................. 7
2.2
Gravida / Graviditas
........................................................... 15
2.3
Kerangka Teori
........................................................................ 17
BAB III
KERANGKA KONSEP, VARIABEL
DAN DEFINISI OPERASIONAL 18
3.1 Kerangka Konsep................................................................... 18
3.2 Variabel dan Definisi Operasional ........................................ 18
3.3 Definisi Operasional............................................................... 19
3.4 Hipotesa Penelitian ............................................................... 20
BAB IV METODOLOGI
PENELITIAN........................................... ...... 21
4.1 Desain Penelitian.................................................................... 21
4.2 Populasi Penelitian ................................................................ 21
4.3 Sampel Penelitia dan Teknik Sampling ................................. 21
4.4 Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................ 21
4.5 Alat Ukur Variabel ................................................................ 21
4.6 Teknik Pengumpulan Data .................................................... 22
4.7 Pengolahan Data ................................................................... 22
4.8 Analisa Data .......................................................................... 23
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN …….................. 27
5.1.Gambaran Umum Lokasi
Penelitian ……………………....... 27
5.2.Hasil Penelitian
…………………………………………....... 30
5.2.1
Distribusi Frekuensi Gravida ……………………… ..... 30
5.2.2
Distribusi Frekuensi Hiperemesis Gravidarum ............... 31
5.2.3
Hubungan Gravida dengan Hiperemesis Gravidarum 31
5.3
Pembahasan ……………………………………………… 32
5.3.1
Gravida ……………………………………………...... 32
5.3.2
Hiperemesis Gravidarum …………………………........ 31
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN …………………………………......... 36
6.1 Kesimpulan ……………………………………………......... 36
6.2 Saran
……………………………………………………....... 36
6.2.1 Bagi Tempat
Penelitian ………………………….......... 36
6.2.2 Bagi Akademi
Kebidanan Wahana Husada …….......... 36
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.2 Definisi Operasional ............................................................................ 19
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Gravida di RSUD Ahmad
Yani Kota Metro Tahun 2013
............................................................................................................. 30
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Hiperemesis Gravidarum
di RSUD Ahmad Yani Kota Metro Tahun 2013
............................................................................................................. 31
Tabel 5.3 Hubungan Gravida dengan Hiperemesis
Gravidarum di RSUD Ahmad Yani Kota Metro Tahun 2013
........................................................................................................ 31
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Kerangka Teori.................................................................................... 17
Gambar 2 Kerangka Konsep Penelitian ............................................................... 18
DAFTAR
LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat izin penelitian dari Akademi Kebidanan Wahana Husada Bandar Jaya
Lampiran 2. Surat Balasan Izin Penelitian dari RSUD
A.Yani Kota Metro tahun 2013
Lampiran 3. Jadwal Penelitian
Lampiran 4. Hasil Tabulasi Data Hubungan Gravida dengan
Hiperemesis Gravidarum Di RSUD A.Yani Kota Metro Tahun 2013
Lampiran 5. Hasil SPSS
Lampiran 6. Lembar Konsultasi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Menurut World Health
Organization (WHO) jumlah kejadian hiperemesis gravidarum mencapai 12,5%
dari seluruh jumlah kehamilan di dunia. Kunjungan pemeriksaan kehamilan ibu
hamil di Indonesia diperoleh data ibu dengan hiperemesis gravidarum mencapai 14,8%
dari seluruh kehamilan (Depkes RI, 2013). Propinsi Lampung tahun 2010 dari
182.815 ibu hamil yang mengalami emisis gravidarum sebesar 60-50% (95.826
orang) yang berlanjut menjadi hiperemisis gravidarum mencapai 10-15% (25.500
orang), sedangkan di Kota Bandar Lampung yang mengalami hiperemisis gravidarum
sebanyak 25% dari 22.791 orang (Dinas Kesehatan Propinsi Lampung, 2011).
Hiperemesis
gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan sehingga pekerjaan sehari-hari terganggu
(Prawirohardjo, 2007). Hyperemesis gravidarum dapat dialami mayoritas ibu
hamil. Menurut Anwar, dokter Rumah Sakit
Bunda Jakarta sekitar 50-70% ibu hamil mengalaminya dan dikatakan wajar
jika dialami pada usia kehamilan 8-12 minggu dan semakin berkurang secara
bertahap hingga akhirnya berhenti di usia kehamilan 16 minggu. Namun tidak
sedikit ibu hamil yang masih mengalami mual-muntah sampai trimester ketiga
keluhan mual-muntah ini dikatakan berat jika selalu muntah setiap minum atau
makan (Imam, 2008).
Penyebab dari
hiperemesis gravidarum menurut Mohtar (2012) ada faktor-faktor predeposisi, estrogen
dan HCG meningkat, primigravida, faktor organik, faktor psikologik dan faktor
indokrin. Muntah yang terus menerus tanpa pengobatan dapat menimbulkan penurunan
berat badan yang kronis akan meningkatkan kejadian gangguan pertumbuhan janin
dalam rahim IUDR (Prawirohardjo, 2007). Akibat yang terjadi karena hipermisis
gravidarum adalah penurunan berat badan (Varney, 2007). Adanya penurunan berat badan pada ibu
hamil akan terjadi kekurangan energi kronik (KEK) pada ibu hamil, kekurangan
energi kronik di Kota Bandar Lampung yaitu sebesar 47,8% (10.900 orang) dari
22.791 ibu hamil, hiperemesis gravidarum sebesar 10-15% (2700 orang) (Dinkes
Provinsi Lampung, 2012).
Tahun 2010 di RSUD
A. Yani Kota Metro jumlah ibu hamil yang mengalami hiperemisis gravidarum mencapai
45 orang (21,1%) dari 213 ibu hamil yang
dirawat, tahun 2011 mencapai 59 orang (24,0%) dari 245 ibu hamil yang dirawat, tahun 2012 mencapai 64 orang (24,1%)
dari 265 ibu hamil yang dirawat dan tahun 2013 sebesar 68 orang (28,6%) dari
238 ibu hamil yang dirawat (Rekam Medik RSUD A. Yani, 2014). Jumlah ibu dengan
hiperemesis gravidarum yang dirawat di RS Islam Metro tahun 2013 sejumlah 18,9%
dari 183 ibu hamil yang dirawat, di RS Muhammadiyah Metro sejumlah 17,5% dari
154 ibu hamil yang dirawat. Data ini menunjukkan bahwa RSUD A. Yani Metro tahun
2013 merawat lebih banyak ibu hiperemesis gravidarum di bandingkan dengan 2
rumah sakit lainnya di Kota Metro.
Berdasarkan penelitian yang
dilakukan oleh Nining (2009), kejadian hiperemesis gravidarum lebih sering
dialami oleh primigravida daripada multigravida, hal ini berhubungan dengan
tingkat kestresan dan usia si ibu saat mengalami kehamilan pertama. Hiperemesis
gravidarum terjadi 60-80% pada primigravida dan 40-60% pada multigravida
(Arief, 2009). Lebih lanjut (Saifuddin,2002) menjelaskan ibu hamil yang
berpendidikan lebih tinggi cenderung lebih memperhatikan kesehatan diri dan
keluarganya.
Pra survei yang dilakukan pada
tanggal 30 Januari 2014 terhadap 10 orang ibu hamil dengan hiperemesis
gravidarum di RSUD A. Yani Kota Metro diperoleh data bahwa 7 dari 10 orang ibu
(70%) dengan primigravida dan 3 dari 10
orang ibu (30%) dengan multigravida.
Berdasarkan latar belakang
tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti tentang “Hubungan gravida dengan
hiperemesis gravidarum di RSUD A. Yani Kota Metro Tahun 2013”.
1.2
Identifikasi Masalah
1.2.1
Menurut
World Health Organization (WHO) jumlah kejadian hiperemesis gravidarum
mencapai 12,5% dari seluruh jumlah kehamilan di dunia. Kunjungan pemeriksaan
kehamilan ibu hamil di Indonesia diperoleh data ibu dengan hiperemesis
gravidarum mencapai 14,8% dari seluruh kehamilan.
1.2.2
Propinsi
Lampung tahun 2010 dari 182.815 ibu hamil yang mengalami emisis gravidarum
sebesar 60-50% (95.826 orang) yang berlanjut menjadi hiperemisis gravidarum
mencapai 10-15% (25.500 orang), sedangkan di Kota Bandar Lampung yang mengalami
hiperemisis gravidarum sebanyak 25% dari 22.791 orang (Dinas Kesehatan Propinsi
Lampung, 2011).
1.2.3
Tahun 2013 di RSUD A. Yani Metro merawat ibu dengan hiperemesis gravidarum sebesar
68 orang (28,6%). RSUD A. Yani Metro tahun 2013 merawat lebih banyak ibu
hiperemesis gravidarum di bandingkan dengan 2 rumah sakit lainnya di Kota Metro
yaitu RS Islam dan RS Muhammadiyah Metro.
1.2.4
Pra survei yang dilakukan pada tanggal 30 Januari 2014 terhadap 10 orang
ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum di RSUD A. Yani Kota Metro diperoleh
data bahwa 7 dari 10 orang ibu (70%) dengan primigravida dan 3 dari 10 orang ibu (30%)
dengan multigravida.
1.3
Rumusan Masalah
1.3.1
Masalah
Masalah dalam penelitian ini
adalah belum diketahuinya hubungan gravida
dengan hiperemesis gravidarum di RSUD A. Yani Kota Metro tahun 2013.
1.3.2
Permasalahan
“Adakah hubungan gravida dengan
hiperemesis gravidarum di RSUD A. Yani Kota Metro tahun 2013?”
1.4
Tujuan Penelitian
- Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan gravida dengan hiperemesis gravidarum di RSUD
A. Yani Kota Metro tahun 2013.
- Tujuan Khusus
a. Diketahui distribusi frekuensi
ibu hamil berdasarkan gravida di RSUD A. Yani
Kota Metro tahun 2013
b. Diketahui distribusi frekuensi
ibu hamil berdasarkan hiperemisis di RSUD A.
Yani Kota Metro tahun 2013
c. Diketahui hubungan
gravida dengan hiperemesis gravidarum di RSUD A. Yani Kota Metro tahun 2013
1.5
Manfaat Penelitian
Penelitian yang dilakukan
diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang terkait, antara lain:
1.5.1
Bagi Tempat Penelitian di RSUD
A. Yani Kota Metro
Sebagai bahan masukan dalam
penyusunan perencanaan pelayanan kesehatan maternal dalam penanganan kasus
hiperemesis gravidarum
1.5.2
Bagi IPTEK
Menambah pengetahuan dan
wawasan mengenai hubungan gravida dengan hiperemesis gravidarum
1.5.3
Bagi Akademi Kebidanan Wahana
Husada
Dapat menambah informasi dan
sebagai bahan bacaan bagi penelitian selanjutnya mengenai hubungan gravida
dengan hiperemesis gravidarum.
1.6
Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini bersifat analitik
yaitu untuk mengetahui hubungan gravida dengan hiperemesis gravidarum. Subyek penelitian
adalah seluruh ibu hamil yang dirawat di RSUD A. Yani Metro Tahun 2013. Obyek
penelitian adalah gravida meliputi : primigravida dan multigravida dengan hiperemisis gravidarum. Tempat
penelitian akan dilaksanakan di RSUD A. Yani Kota Metro setelah proposal
disetujui.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Hiperemisis Gravidarum
2.1.1
Pengertian
Hiperemesis
gravidarum adalah mual dan muntah yang tidak dapat dihentikan selama kehamilan
biasanya mencapai puncaknya antara minggu kedelapan dan keduabelas dan hilang
pada minggu ke dua belas (Meilia, 2010). Hiperemesis gravidarum adalah
mual-muntah berlebihan selama masa hamil muntah yang membahayakan ini dibedakan
dari morning sickness normal yang umumnya dialami wanita hamil karena
intensitasnya yang melebihi muntah normal dan berlansung selama trimester
pertama kehamilan (Varney, 2007).
Mual
dan muntah merupakan gangguan yang paling sering kita jumpai pada kehamilan
muda 50% dari wanita yang hamil terutama pada primigravida (FKUNPAD, 2007).
Hiperemesis gravidarum adalah morning sicknes dengan gejala muntah terus
menerus maka sangat kurang menyebabkan gangguan suasana kehidupan sehari-hari
(Nugroho, 2010)
Hiperemesis
gravidarum dapat menyebabkan cadangan karbohidrat habis dipakai untuk keperluan
energi sehingga pembakaran tubuh beralih pada cadangan lemak dan protein
(Manuaba, 2010). Hiperemesis gravidarum kelanjutan dari nausea dan vomitus
kehamilan yang berubah menjadi para diartikan sebagai muntah persisten selama
kehamilan yang berlangsung begitu parah menyebabkan penurunan berat badan (Arisman,
2010).
Berdasarkan
berbagai pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa hiperemesis gravidarum
merupakan kejadian pada ibu hamil yang disertai dengan gejala mual dan muntah
berlebih pada trimester I yang dapat mempengaruhi ibu dan janin apabila tidak ditangani
dengan cepat.
2.1.2
Etiologi
Frekuensi
kejadian adalah 2 per 1000 kehamilan. Faktor-faktor predisposisi yang
dikemukakan oleh Mochtar (2012) :
a. Sering terjadi pada
primigravida, mola hidatidosa, diabetes, dan kehamilan ganda akibat peningkatan
kadar HCG.
b. Faktor organik, karena
masuknya vili khoriales dalam sirkulasi maternal dan perubahan metabolik.
c. Faktor psikologik : keretakan rumah
tangga, kehilangan pekerjaan, rasa takut terhadap kehamilan dan persalinan,
takut memikul tanggung jawab, dan sebagainya.
d. Faktor endokrin lainnya :
hipertiroid, diabetes dan lain-lain.
e. Faktor alergi, pada kehamilan
ketika diduga terjadi invasi jaringa villi korialis yang masuk ke dalam
peredaran darah ibu, maka faktor alergi dianggap dapat menyebabkan kejadian
hiperemisis gravidarum (Manuaba, 2010)
2.1.3
Patologi
Dari otopsi wanita yang
meninggal karena hiperemesis gravidarum diperoleh keterangan bahwa terjadi
kelainan pada organ-organ tubuh sebagai berikut :
1. Hepar: Pada tingkat ringan
hanya ditemukan degenerasi lemak sentrilobuler tanpa nekrosis.
2. Jantung : jantung atrofi,
kecil dari biasa. Kadang kala dijumpai perdarahan sub endokardial.
3. Otak. Terdapat bercak
perdarahan pada otak.
4. Ginjal. Tampak pucat, degenerasi
lemak pada tubuli kontroti (Mochtar, 2012).
2.1.4
Patofisiologis
Penyebab muntah selama hamil
belum sepenuhnya dimengerti sementara latar belakang hiperemisis gravidarum
masih kabur, faktor psikis dan endokrin dianggap punya peran (perubahan
metabolisme karbohidrat dan endokrin, serta rendahnya gula darah). Perubahan
hormonal itu sendiri sebenarnya tidak secara langsung menyebabkan sakit
melainkan menambah kepekaan seseorang terhadap rangsangan yang mengakibatkan
sakit. Hormon kehamilan dipercaya pula sebagai penyumbang keterjadian
hiperemisis gravidarum terbukti pada hCG pada ibu hamil mengidap hiperemisis
gravidarum ketimbang hamil normal. Kadar tiroksi penderita hiperemisis
gravidarum utamanya tiroksin bebas dalam serum meningkat sedikit (Arisman, 2010).
2.1.5
Gejala dan Tanda
Batas antara mual dan muntah
dalam kehamilan fisiologis dan patologis tidak jelas tetapi muntah yang
menimbulkan gangguan kehidupan sehari-hari dan dehidrasi memberikan petunjuk
bahwa wanita hamil telah memerlukan perawatan yang intensif, gambaran gejala
hiperemisis gravidarum secara klinis dapat dibagi menjadi tiga tingkatan yaitu
:
1. Hiperemisis gravidarum
tingkatan pertama
a. Muntah berlangsung terus
b. Makan berkurang
c. Berat badan menurun
d. Kulit dehidrasi-Tonus lemah
e. Nyeri didaerah epigastrium
f. Tekanan darah turun dan nadi
meningkat
g. Lidah kering
h. Mata tampak cekung
2. Hiperemisis gravidarum
tingkatan kedua
a. Penderita tampak lebih lemah
b. Gejala dehidrasi makin tampak
mata cekung, turgor kulit makin kurang, lidah kering dan kotor
c. Tekanan darah turun, nadi
meningkat
d. Berat badan makin menurun
e. Mata ikteris
f. Gejala hemokosentrasi makin
tampak, urin berkurang
g. Terjadi gangguan buang air
besar
h. Mulai tampak gejala gangguan
kesadaran menjadi apatis
i.
Napas berbau aseton
3. Hiperemisis gravidarum
tingkatan ketiga
a. Muntah berkurang
b. Keadaan umum wanita hamil
makin menurun, tekanan darah turun, nadi meningkat dan suhu naik, keadaan
dehidrasi makin jelas
c. Gangguan faal hati terjadi
dengan manifestasi ikterus
d. Gangguan kesadaran dalam
bentuk samnolen sampai koma
e. Tekanan darah turun, nadi
meningkat
f. Berat badan makin menurun
(Manuaba, 2010)
2.1.6
Diagnosa
Menetapkan kejadian
hiperemisis gravidarum tidak sukar, dengan menentukan kehamilan, muntah
berlebihan sampai menimbulkan gangguan kehidupan sehari-hari dan dehidrasi.
Muntah yang terus menerus tanpa pengobatan dapat menimbulkan gangguan tumbuh
kembang janin dalam rahim dengan manisfestasi kliniknya, hiperemisis gravidarum
berkelanjutan harus dicegah dan harus mendapat pengobatan yang adekuat.
Kemungkinan penyakit yang menyertai hamil harus dipikirkan dan berkonsultasi
dengan dokter tentang penyakit hati, ginjal dan lambung (Manuaba : 2010). Mual
dan muntah pada triwulan II dan III disebabkan faktor-faktor lain misalnya
pyelitis harus dipertimbangkan (FK UNPAD, 2007).
2.1.7
Pencegahan
Pencegahan dengan memberikan
informasi da edukasi tentang kehamilan kepada ibu-ibu dengan maksud
menghilangkan faktor psikis rasa takut. Juga tentang diit ibu hamil, maka
jangan sekaligus banyak, tetapi dalam porsi sedikit-sedikit berdiri waktu
bangun pagi, akan terasa oyong, mual da muntah. Defeksi hendaknya diusahakan
teratur (Mochtar, 2012).
2.1.8
Terapi
1.
Obat-Obatan
Vitamin B1, B2,
dan B6 masing-masing 50-100 mg/hari/infus. Vitamin B12
200 µg/hari/infus, vitamin C 200 mg/hari/infus. Fenobarbital 30 mg I.M. 2-3
kali per hari atau klorpromazin 25 – 50 mg/hari I.M atau kalau diperlukan
diazepam 5 mg 2 – 3 kali per hari I.M. Antiematik: prometazin (avopreg) 2 – 3
kali 25 mg per hari per oral atau
proklorperazin (stemetil) 3 kali 3 mg per hari per oral atau mediamer B63 kali 1 per hari per oral. Antasida : asidrin 3 x 1 tablet per hari
per oral atau milanta 3 x 1 tablet per hari per oral atau magnam 3 x 1 tablet
per hari per oral (Prawiroharjo, 2009).
2.
Isolasi
Dilakukan dalam kamar yang
tenang cerah dan peradaran udara yang baik hanya dokter dan perawat yang boleh
keluar masuk kamar sampai muntah berhenti dan pasien mau makan. Catat cairan
yang masuk dan keluar dan tidak diberikan makan dan minum dan selama 24 jam.
Kadang-kadang dengan isolasi saja gejala-gejala akan berkurang atau hilanhg
tanpa pengobatan
3.
Terapi Psikologik
Perlu diyakinkan kepada
penderita bahwa penyakit dapat disembuhkan, hilangkan rasa takut oleh karena
kehamilan, kurangi pekerjaan serta menghilangkan masalah dan konflik, yang
kiranya dapat menjadi latar belakang penyakit ini.
4.
Cairan Parenteral
Berikan cairan parenteral yang
cukup elektrolit, karbohidrat dan protein dengan glukose 5% dalam cairan
fisiologis sebanyak 2-3 liter sehari. Bila perlu dapat ditambah kalium dan
vitamin, khususnya vitamin B komplek dan vitamin C dan bila ada kekurangan
protein, dapat diberikan pula asam amino secara intra vena. Dibuat daftar
kontrol cairan yang masuk dan yang dikeluarkan. Air kencing perlu diperiksa
sehari-hari terhadap protein, aseton, khlorida dan bilirubin. Suhu dan nadi
diperiksa setiap 4 jam dan tekanan darah 3 kali sehari. Dilakukan pemeriksaan
hematokrit pada permulaan dan seterusnya menurut keperluan. Bila selama 24 jam
penderita tidak muntah dan keadaan umum bertambah baik dapat dicoba untuk
diberikan minuman, dan lambat laun minuman dapat ditambah dengan makanan yang
tidak cair. Dengan penanganan diatas, pada umumnya gejala-gejala akan berkurang
dan keadaan akan bertambah baik.
5.
Penghentian Kehamilan
Pada
sebagian kecil kasus keadaan tidak menjadi baik, bahkan mundur. Usahakan mengadakan pemeriksaan
medik dan psikiatrik jika memburuk. Delirium, kebutaan, takikardi, ikterus,
anuria dan perdarahan merupakam manifestasi komplikasi organik. Dalam keadaan
demikian perlu dipertimbangkan untuk mengakhiri kehamilan. Keputusan untuk
melakukan abortus terapuetik sering sulit diambil, oleh karena disatu pihak
tidak boleh silakukan terlalu cepat, tetapi dilain pihak tidak boleh menunggu
sampai terjadi gejala irreversibel pada organ vital (Manuaba, 2010).
2.1.9
Penanganan
Isolasi
dan pengobatan psikologis. Dengan melakukan isolasi di ruangan sudah dapat
meringankan wanita hamil karena perubahan suasana dari lingkungan rumah tangga.
Petugas dapat memberikan komunikasi, informasi, dan edukasi tentang berbagai
masalah berkaitan dengan kehamilan.
Pemberian
cairan pengganti. Dalam keadaan darurat diberikan cairan pengganti sehingga
keadaan dehidrasi dapat diatasi. Cairan pengganti yang diberikan adalah glukosa
5 sampai 10% dengan keuntungan dapat menjadi perubahan metabolisme dari lemak
dan protein menjadi pemecahan glukosa. Dalam cairan dapat ditambahkan vitamin
C, B kompleks atau kalium yang diperlukan untuk kelancaran metabolisme.
Selama
pemberian cairan harus mendapat perhatian tentang keseibmangan cairan yang
masuk dan keluar melalui kateter, nadi, tekanan darah, suhu, dan pernapasan.
Lancarnya pengeluaran urine memberikan petunjuk bahwa keadaan wanita hamil
berangsur – angsur membaik.
Pemeriksaan
yang perlu dilakukan adalah darah, urine, dan bila mungkin fungsi hati dan
ginjal. Bila keadaan muntah berkurang, kesadaran membaik, wanita hamil dapat
diberikan makan minum dan mobilisasi.
Obat
yang dapat diberikan. Memberikan obat untuk hiperemesis gravidarum sebaiknya
berkonsultasi dengan dokter, sehingga dapat dipilih obat yang tidak bersifat
teratogenik (dapat menyebabkan kelainan kongenital cacat bawaan bayi). Komponen
(susunan obat) yang dapat diberikan adalah :
1.
Sedatif ringan (fenobarbital atau luminal 30 mg,
valium)
2.
Antialergi (antiHistamin, Dramamin, Avomin)
3.
Obat antimual-muntah (Mediamer B6, Emetrole, Stimetil,
Avopreg)
4.
Vitamin (terutama vitamin B kompleks, vitamin C)
(Manuaba, 2010)
2.2
Gravida / Graviditas
Graviditas adalah seorang
wanita hamil, istilah gravida menunjukkan adanya kehamilan tanpa mengingat umur
kehamilannya. Graviditas adalah jumlah kehamilan seluruhnya yang telah dialami,
tanpa mengingat umur kehamilannya. Seorang primigravida adalah seorang wanita hamil untuk pertama
kalinya. Seorang multigravida adalah seorang wanita yang hamil untuk kedua
kalinya (Oxorn,
2010).
1. Gravida dan Para
a. Seorang wanita yang hamil
untuk pertama kalinya adalah primigravida dan dseibut gravida 1, para 0.
b. Apabila terjadi abortus sebelum
batas viabilitas tercapai ia tetap seorang gravida sebelum batas viabilitas
tercapai ia tetap seorang gravida 1, para 0.
c. Apabila ia melahirkan janin
yang telah mencapai batas viabilitas maka ia menjadi seorang primipara, tanpa
mengingat bayinya hidup atau mati. Ia sekarang gravida 1, para 1.
d. Dalam kehamilannya yang kedua ia adalah gravida 2 para 1
e. Setelah melahirkan bayinya
yang kedua ia adalah gravida 2, para 2
f. Seorang pasien dengan dua
abortus dan belum pernah melahirkan janin yang telah mencapai batas viabilitas
adalah gravida 2, para 0. Kalau ia hamil lagi maka ia adalah gravida 3, para 0.
Apabila kemudian ia melahirkan bayi yang telah mencapai batas viabilitas maka
ia adalah gravida 3, para 1.
g. Kehamilan ganda tidak berarti
paritasnya lebih dari satu. Seorang wanita yang melahirkan kembar tiga dan
telah mencapai batas viabilitas pada kehamilannya yang pertama adalah gravida 1,
para 1
h. Seorang multigravida adalah
seorang wanita yang hamil untuk lebih dari kedua kalinya (Oxorn, 2010).
2.3
Kerangka Teori
Kerangka teori adalah hubungan
antara konsep berdasarkan studi empiris. Kerangka teori dalam penelitian ini
dapat digambarkan sebagai berikut :
|
|||
|
|||
Sumber : Mochtar (2012),
Manuaba (2010)
Gambar 2.1
Kerangka Teori
BAB III
KERANGKA KONSEP, VARIABEL DAN
DEFINISI OPERASIONAL
3.1
Kerangka Konsep
Berdasarkan hasil dari tinjauan teori,
maka dikembangkan suatu kerangka konsep penelitian. Kerangka konsep penelitian
pada dasarnya adalah kerangka hubungan antar konsep yang ingin diamati atau
diukur melalui penelitian-penelitian yang akan dilakukan. (Notoatmodjo, 2012). Adapun kerangka konsep dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut :
Gambar 3.1
Kerangka Konsep
3.2
Variabel dan Definisi
Operasional
3.2.1
Variabel Penelitian
Variabel mengandung pengertian ukuran /
ciri yang dimiliki oleh anggota-anggota suatu kelompok yang berbeda-beda dengan
yang dimiliki oleh kelompok yang lain, devinisi lain mengatakan bahwa
variabel adalah suatu yang digunakan
sebagai ciri, sifat, ukuran, yang dimiliki/didapatkan oleh satuan penelitian
tentang suatu konsen pengertian tertentu misalnya umur, jenis kelamin, pendidikan, status
perkawinan, pekerjaan, pengetahuan, pendapatan, penyakit dan sebagainya (Notoatmodjo, 2012).
Berdasarkan kerangka konsep, variabel
dalam penelitian ini dibagi menjadi 2 yaitu variabel independen dan dependen.
Variabel independen dalam penelitian ini gravida; sedangkan variabel dependen dalam
penelitian ini adalah hiperemesis
gravidarum.
3.2.2
Definisi Operasional
Definisi operasional adalah uraian tentang
batasan pada variabel variabel yang diamati atau diteliti untuk mengarahkan
kepada pengukuran dan pengamatan terhadap variable variable yang bersangkutan
serta pengembangan instrument (Notoatmodjo, 2012).
Tabel 3.1
Definisi
Operasional Variabel
No
|
Variabel
|
Definisi
Operasional
|
Cara
Ukur
|
Alat
Ukur
|
Hasil
Ukur
|
Skala
Ukur
|
1
|
Gravida
|
Adalah adalah jumlah kehamilan seluruhnya yang telah dialami, tanpa
mengingat umur kehamilannya
|
Studi Dokumentasi
|
Checklist
|
1. Primigravida
2. Multigravida
|
Ordinal
|
2
|
Hiperemesis
Gravidarum |
Suatu keadaan mual dan muntah berlebihan pada
responden sampai mengganggu pekerjaan sehari- hari. |
Studi Dokumentasi
|
Checklist
|
1. Hiperemisis Gravidarum
2. Tidak Hiperemisis Gravidarum
|
Nominal
|
3.3
Hipotesa Penelitian
Hipotesis adalah jawaban atau dugaan
sementara dari masalah yang kebenarannya masih perlu diteliti lebih lanjut.
Hipotesis yang dibuat dalam penelitian ini adalah :
Ho : Tidak ada hubungan antara gravida dengan hiperemesis gravidarum di
RSUD Ahmad Yani Kota Metro tahun 2013
Ha : Ada hubungan antara gravida dengan hiperemesis gravidarum di RSUD
Ahmad Yani Kota Metro tahun 2013
BAB IV
METODE PENELITIAN
4.1
Desain Penelitian
Desain atau rancangan penelitian merupakan
suatu strategi untuk mengatur latar penelitian agar dapat memperoleh data yang
tepat sesuai dengan karateristik variabel dan tujuan penelitian (Notoatmodjo,
2012).
Desain penelitian yang digunakan peneliti
untuk mencapai tujuan penelitian jenis penelitian kulitatif yang diharapkan
yaitu menggunakan metode analitik dengan pendekatan cross sectional,
yaitu suatu penelitian (survey) analitik untuk mempelajari dinamika korelasi
antara faktor-faktor resiko dengan efek, dengan cara pendekatan, observasi atau
pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach). (Notoatmodjo,
2012). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan gravida dengan hiperemesis gravidarum di RSUD Ahmad Yani Kota
Metro tahun 2013.
4.2
Populasi Penelitian
Populasi adalah keseluruhan subyek
penelitian yang akan diteliti (Notoatmodjo, 2012). Populasi pada
penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang dirawat di RSUD Ahmad Yani Kota Metro tahun 2013 sejumlah 238
orang ibu.
4.3
Sampel Penelitian dan Teknik Sampling
Sampel merupakan sebagian dari keseluruhan
objek atau populasi (Notoatmodjo, 2012). Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah total populasi yaitu
238 ibu hamil yang dirawat di RSUD Ahmad Yani Kota Metro tahun 2013.
4.4
Lokasi Dan Waktu Penelitian
4.4.1
Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di RSUD Ahmad Yani Kota Metro
4.4.2
Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilakukan setelah proposal disetujui
4.5
Alat Ukur Variabel
Alat ukur adalah instrumen yang
digunakan untuk mengumpulkan data, instrumen ini dapat berupa kuesioner,
observasi, formulir lain yang berkaitan dengan pencarian data (Notoatmodjo, 2012). Peneliti menggunakan alat ukur checklist untuk memperoleh data gravida dan hiperemesis gravidarum
didapat dari studi dokumentasi.
4.6
Teknik
Pengumpulan Data
1.
Tahap persiapan
Dalam tahap persiapan ini
berisikan beberapa kegiatan meliputi :
a.
Menyusun proposal penelitian
b.
Menentukan sasaran atau
populasi
c.
Menetapkan jumlah sampel
d.
Membuat chek list
2.
Tahap pelaksanaan
a.
Menggunakan surat izin meneliti di tempat yang telah
ditentukan.
b. Pengumpulan data dengan pengisian chek
list
3.
Tahap Akhir
a.
Pengolahan data hasil
penelitian
b.
Penyusunan laporan hasil
penelitian (Notoatmodjo, 2012).
4.7
Pengolahan Data
Pengolahan data merupakan langkah-langkah
atau cara yang dilakukan untuk menyajikan data mentah hasil pengumpulan data
menjadi suatu informasi (Notoatmodjo, 2012). Tahapan pengolahan
data adalah sebagai berikut :
1. Editing
Melakukan
pengecekan check list dan kuisioner seperti kelengkapan pengisian, konsistensi
jawaban dari setiap kuesioner di dalam penelitian.
2. Coding
Peneliti
memberikan kode pada semua kuesioner sesuai dengan nomor urutan kuesioner.
3. Entry Data
Memproses
dan memasukkan data dari kuisioner ke dalam tabel induk dengan menggunakan
komputer.
4. Cleaning
Melakukan
analisis deskriptif untuk melihat apakah ada kesalahan dalam memasukkan data.
4.8
Analisa Data
Analisis
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa kuantitatif dengan :
1.
Analisis Univariat
Dilakukan
terhadap tiap-tiap variabel dari hasil penelitian, untuk mengetahui distribusi
frekuensi dari variabel independen dan variabel dependen dan untuk menjelaskan
karakteristik masing-masing variabel yang diteliti. Untuk mencari persentase
dari masing-masing variabel digunakan rumus :
(Budiarto, 2012)
Keterangan
:
P = persentase
F = frekuensi
n = jumlah responden
2.
Analisis Bivariat
Analisis
ini digunakan untuk melihat hubungan antara variabel bebas dan variabel
terikat. Uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji chi square.
|
(Budiarto, 2012)
Keterangan :
X2
: Chi square O : Observed (pengamatan)
∑
: Penjumlahan E :
Ekspektasi (harapan)
Dalam perhitungan chi square ini digunakan derajat bebas
dengan rumus sebagai berikut :
|
Keterangan :
dk
: derajat bebas
b
: jumlah baris
k
: jumlah kolom
Taraf kesalahan yang digunakan adalah 5%. Untuk melihat hasil
kemaknaan perhitungan statistik digunakan batas kemaknaan (Confident Interval) 95%, berarti jika p value < 0,05 maka Ho ditolak, artinya ada
hubungan yang bermakna antar variabel. Sebaliknya jika p value > 0,05 maka Ho gagal ditolak artinya tidak
ditemukan hubungan yang bermakna antara variabel yang diteliti (Budiarto, 2012).
BAB V
HASIL
PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1
Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Rumah Sakit Umum Daerah Jenderal Ahmad
Yani Metro, adalah semula Rumah Sakit milik Pemerintah Kabupaten Lampung
Tengah, yang kemudian aset tanah dan bangunan pada bulan Januari 2002 berdasarkan
SK Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kbupaten Lampung Tengah Nomor:
188.342/IV/07/2002, diserahkan kepada Pemerintah Daerah Kota Metro.
Awal berdirinya rumah sakit ini dimulai
sejak tahun 1951 dengan nama Pusat Pelayanan Kesehatan (Health Centre), yang memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat
di wilayah sekitar Kota Metro, dengan kondisi yang serba terbatas dimasa itu,
tetap dirasakan manfaatnya oleh masyarakat sebagai satu-satunya pussat
pelayanan kesehatan (Health Centre)
di Kota Metro.
Pada tahun 1953 fungsi pelayanan kesehatan
sudah dapat ditingkatkan melalui keberadaan penggabungan bangsal umum pada unit
pelayanan kesehatan Katolik (sekarang RB. Santa Maria) sebagai rawat inap bagi
pasien dan pada tahun 1970 bertambah lagi sarana bangsal perawatan umum dan
perawatan bersalin.
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan
No. 031/BERHUB/1972, Rumah Sakit Umum Ahmad Yani secara sah berdiri sebagai
Rumah Sakit Umum Daerah tipe D, sebagai UPT Dinas Kesehtan TK II Lampung
Tengah. Setelah beroperasi lebih kurang 15 tahun tepatnya pada tahun 1978
berhasil meningkatkan status menjadi Rumah Sakit tipe C yang memiliki sarana
rawat inap berkapasitas 156 tempat tidur, berdassarkan SK. MenKes No.
303/MENKES/SK/IV/1987, dan berperan sebagai pusat Rujukan Pelayanan Kesehatan
untuk Wilayah Kabupaten TK II Lampung Tengah.
Pada akhir tahun 1995 berdasarkan surat
Bupati Kepala Daerah TK II Lampung Tengah serta sekaligus sebagai Unit Swadana
artinya suatu bukti kemampuan pengelolaan Rumah Sakit Umum Daerah Ahmad Yani sudah
dianggap layak, dan di sisi lain tentunya peningkatan tanggung jawab terhadap
eksistensi rumah sakit di masa yang akan datang.
Pada tahun 2003 RSUD Jend. Ahmad Yani
sebagai salah satu lembaga organisasi layanan publik dibaah Kepemerintahan Kota
Metro dengan fungsi peranan teknis Daerah disamping memiliki keterkaitan
structural jug mempunyai keenangan otonomi seperti yang diamanatkan oleh
Undang-undang No. 32 tahun 2004, yang secara substantial dimaksudkan untuk
meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu kepada masyarakat di Kota Metro
dan sekitarnya.
Pada tanggal 28 Mei 2008 berdasarkan
Kepmenkes RI No. 494/MENKES/SK/2008, Rumah Sakit Umum Jend. Ahmad Yani
meningkatkan kelasnya yaitu dari kelas C menjadi kelas B.
Berdasarkan Perda Kota Metro No. 7 Tahun
2008 baha RSUD Jend. Ahmad Yani merupakan Lembaga Teknis Daerah namun pada
tanggal 30 Desember 2010 dengan Peraturan likota Metro No: 343/KTSP/RSU/2010,
RSUD jend. Ahmad Yani ditetapkan sebagai Instalansi Pemerintah Kota Metro yang
menerapkan PPK-BLUD.
1. Visi
RSUD Jend. Ahmad Yani adalah “Rumah Sakit unggulan dengan Pelayanan prima kebanggaan mayarakat”
2. Misi
a. Memberikan pelayanan yang efektif,
efisien, profesional dan bermoral di segala bidang.
b. Menyelenggarakan produk pelayanan
unggulan.
c. Menyelenggarakan pendidikan, pelatihan,
penelitian dan pengembangan di bidang pelayanan kesehatan yang
berkesinambungan.
Ketersediaan sarana dan pra sarana di RSUD
Ahmad Yani diuraikan sebagai berikut :
a. Status :
Lembaga Tekhnis Daerah
b. Tipe :
B
c. Jumlah Tempat Tidur : 212 Unit
Kelas III :
109 Unit
Kelas II :
45 Unit
Kelas I :
15 Unit
Kelas Paviliun : 28 Unit
Kelas VIP :
11 Unit
d. Luas Tanah :
23.738 m2
e. Luas Bangunan : 7.963 m2
f. Listrik :
PLN dan Genset
g. Air :
2 Unit Sumur dalam (84 m)
h. Penanggulangan Kebakaran : 4 Unit tabung pemadam kebakaran
i.
Kendaraan
roda 4 : 10 buah
j.
Jumlah
Tenaga : 452 orang.
Terdiri dari:
Tenaga Struktural : 93 Orang
Tenaga Fungsional : 277 Orang
CPNS :
35 Orang
THL :
14 Orang
TKS
Perawat : 26
Orang
TKS
Administrasi : 7 Orang
5.2
Hasil Penelitian
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di RSUD
Ahmad Yani Kota Metro mengenai hubungan
gravida dengan hiperemesis gravidarum diperoleh data sebagai berikut :
5.2.1
Distribusi Frekuensi Gravida
Tabel 5.1
Distribusi Frekuensi Gravida di RSUD Ahmad Yani
Kota Metro Tahun 2013
No
|
Gravida
|
Jumlah
|
%
|
1.
|
Primigravida
|
108
|
45,4
|
2.
|
Multigravida
|
130
|
54,6
|
Jumlah
|
238
|
100,0
|
Berdasarkan tabel di atas dapat terlihat
bahwa distribusi frekuensi responden dengan kategori primigravida sejumlah 108 orang responden (45,4%) dan kategori multigravida sejumlah 130 orang responden (54,6%).
5.2.2
Distribusi Frekuensi Hiperemesis
Gravidarum
Tabel 5.2
Distribusi Frekuensi Hiperemesis Gravidarum
di RSUD Ahmad Yani
Kota Metro Tahun 2013
No
|
Hiperemesis Gravidarum
|
Jumlah
|
%
|
1.
|
Hiperemesis
Gravidarum
|
68
|
28,6
|
2.
|
Tidak
Hiperemesis Gravidarum
|
170
|
71,4
|
Jumlah
|
238
|
100,0
|
Berdasarkan tabel di atas dapat terlihat
bahwa distribusi frekuensi responden dengan kategori hiperemesis
gravidarum sejumlah 68 orang responden (28,6%) dan kategori tidak hiperemesis
gravidarum sejumlah 170 orang responden (71,4%).
5.2.3
Hubungan Gravida dengan Hiperemesis Gravidarum
Table 5.5
Hubungan Gravida dengan
Hiperemesis Gravidarum di RSUD Ahmad Yani
Kota Metro Tahun 2013
Gravida
|
Hiperemesis
Gravidarum
|
Jumlah
|
p value
|
OR
(CI=95%)
|
||||
Hiperemesis
Gravidarum
|
Tidak Hiperemesis
Gravidarum
|
|||||||
n
|
%
|
n
|
%
|
n
|
%
|
|||
Primigravida
|
39
|
36,1
|
69
|
63,9
|
108
|
100
|
0,028
|
1,969 (1,113 –
3,480)
|
Multigravida
|
29
|
22,3
|
101
|
77,7
|
130
|
100
|
||
Jumlah
|
68
|
28,6
|
170
|
71,4
|
238
|
100
|
Berdasarkan
data pada tabel di atas maka diketahui bahwa hasil analisis hubungan antara gravida dengan hiperemesis
gravidarum di RSUD RSUD A.
Yani Kota Metro tahun 2013 terhadap 238 responden diperoleh hasil bahwa dari 108 responden dengan kategori
primigravida terdapat 39 responden (36,1%) yang mengalami hiperemesis gravidarum, sedangkan dari 130 responden dengan kategori multigravida terdapat 29 responden (22,3%) yang mengalami hiperemesis gravidarum.
Hasil
pengujian statistik diperoleh p value
= 0,028 ( < α 0,05) yang berarti
ada hubungan signifikan antara gravida dengan hiperemesis gravidarum di RSUD A. Yani Kota Metro tahun 2013. Analisis keeratan
hubungan kedua variabel ditunjukan oleh OR 1,969 (CI 95% : 1,113 – 3,480), yang artinya ibu primigravida mempunyai
peluang 1,969 kali lebih besar untuk hiperemesis dibandingan dengan ibu multigravida.
5.3
Pembahasan
5.3.1
Gravida
Berdasarkan hasil penelitian di RSUD
A. Yani Kota Metro diperoleh data
bahwa distribusi frekuensi responden dengan kategori primigravida sejumlah 108 orang responden (45,4%) dan kategori multigravida sejumlah 130 orang responden (54,6%). Graviditas adalah seorang
wanita hamil, istilah gravida menunjukkan adanya kehamilan tanpa mengingat umur
kehamilannya. Graviditas adalah jumlah kehamilan seluruhnya yang telah dialami,
tanpa mengingat umur kehamilannya.
Seorang primigravida adalah seorang wanita hamil untuk pertama kalinya. Seorang
multigravida adalah seorang wanita yang hamil untuk kedua kalinya (Oxorn, 2010).
5.3.2
Hiperemesis
Gravidarum
Berdasarkan hasil
penelitian di RSUD A. Yani Kota Metro diperoleh data bahwa distribusi frekuensi responden dengan kategori hiperemesis
gravidarum sejumlah 68 orang responden (28,6%) dan kategori tidak hiperemesis
gravidarum sejumlah 170 orang responden (71,4%).
Hiperemesis
gravidarum adalah mual dan muntah yang tidak dapat dihentikan selama kehamilan
biasanya mencapai puncaknya antara minggu kedelapan dan keduabelas dan hilang
pada minggu ke dua belas (Meilia, 2010). Hiperemesis gravidarum adalah
mual-muntah berlebihan selama masa hamil muntah yang membahayakan ini dibedakan
dari morning sickness normal yang umumnya dialami wanita hamil karena
intensitasnya yang melebihi muntah normal dan berlansung selama trimester
pertama kehamilan (Varney, 2007).
5.3.3
Hubungan Gravida dengan Hiperemesis Gravidarum
Berdasarkan
hasil analisis hubungan antara gravida
dengan hiperemesis gravidarum di
RSUD RSUD A. Yani Kota Metro tahun 2013 terhadap 238
responden diperoleh hasil bahwa dari
108 responden dengan
kategori primigravida terdapat 39
responden (36,1%) yang mengalami hiperemesis gravidarum, sedangkan dari 130 responden dengan kategori multigravida terdapat 29 responden (22,3%) yang mengalami hiperemesis gravidarum.
Hasil
pengujian statistik diperoleh p value
= 0,028 ( < α 0,05) yang berarti
ada hubungan signifikan antara gravida dengan hiperemesis gravidarum di RSUD A. Yani Kota Metro tahun 2013. Analisis keeratan
hubungan kedua variabel ditunjukan oleh OR 1,969 (CI 95% : 1,113 – 3,480), yang artinya ibu primigravida mempunyai
peluang 1,969 kali lebih besar untuk hiperemesis dibandingan dengan ibu
multigravida.
Penyebab dari
hiperemesis gravidarum menurut Mohtar (2012) ada faktor-faktor predisposisi, estrogen dan HCG meningkat, primigravida, faktor organik, faktor
psikologik dan faktor indokrin. Muntah yang terus menerus tanpa pengobatan
dapat menimbulkan penurunan berat badan yang kronis akan meningkatkan kejadian
gangguan pertumbuhan janin dalam rahim IUDR (Prawirohardjo, 2007). Akibat yang
terjadi karena hipermisis gravidarum adalah penurunan berat badan (Varney, 2007). Adanya penurunan berat badan pada ibu
hamil akan terjadi kekurangan energi kronik (KEK) pada ibu hamil.
Hasil penelitian ini sejalan
dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Nining (2009), kejadian hiperemesis
gravidarum lebih sering dialami oleh primigravida daripada multigravida, hal
ini berhubungan dengan tingkat kestresan dan usia si ibu saat mengalami
kehamilan pertama. Hiperemesis gravidarum terjadi 60-80% pada primigravida dan
40-60% pada multigravida (Arief, 2009). Lebih lanjut (Saifuddin, 2002)
menjelaskan ibu hamil yang berpendidikan lebih tinggi cenderung lebih
memperhatikan kesehatan diri dan keluarganya.
Menurut pendapat peneliti
berdasarkan hasil penelitian, pada penderita hiperemesis gravidarum, suplai nutrisi mungkin terganggu dengan akibat yang serius
dan mungkin diperlukan suplementasi vitamin. Secara khusus, suplementasi tiamin
harus diberikan kepada mereka yang mengalami muntah berkepanjangan untuk
menghindari ensefalopati Wernicke. Diperlukan konsultasi ahli gizi. Jika wanita
merasa tidak sehat, ia cenderung tidak terlalu banyak bergerak sehingga harus
dipertimbangkan pemberian tromboprofilaksasi. Pemantauan janin biasa dilakukan
khususnya dengan pemantauan pertumbuhan. Pemberian obat-obatan yaitu dengan
obat sedatif, antihistamin, serta vitamin B1 dan B6 sampai antiemetik.
Penderita diisolasi sampai muntah berhenti dan penderita mau makan. Berikan
terapi psikologi, hilangkan rasa takut karena kehamilan, kurangi pekerjaan,
serta hilangkan masalah dan konflik. Berikan cairan cukup elektrolit,
karbohidrat, dan protein dengan glukosa 5% dalam cairan garam fisiologis
sebanyak 2-3 liter sehari. Bila perlu, dapat ditambah kalium dan vitamin.
BAB VI
KESIMPULAN DAN
SARAN
6.1
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian di RSUD
A. Yani Kota Metro dapat dibuat
kesimpulan sebagai berikut :
a. Distribusi frekuensi responden dengan
kategori primigravida sejumlah
108 orang responden (45,4%) dan kategori multigravida sejumlah 130 orang responden (54,6%).
b. Distribusi frekuensi responden dengan
kategori hiperemesis gravidarum sejumlah 68 orang
responden (28,6%) dan
kategori tidak hiperemesis gravidarum sejumlah 170 orang
responden (71,4%).
c. Ada
hubungan antara gravida dengan hiperemesis gravidarum di RSUD RSUD A. Yani Kota Metro tahun 2013 dengan p value = 0,028 ( < α 0,05).
6.2
Saran
Saran yang dapat penulis berikan adalah :
6.2.1
Bagi
Tempat Penelitian
Meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang
hiperemesis gravidarum melalui
kerjasama lintas sektor dengan petugas kesehatan dari Puskesmas atau Dinas
Kesehatan
6.2.2
Bagi
Akademi Kebidanan Wahana Husada
Sebagai bahan bacaan untuk penelitian
selanjutnya yang berkaitan dengan hubungan gravida dengan hiperemesis
gravidarum
LEMBAR KONSULTASI
Nama Mahasiswi : EKA
SUSI SUNDARI
NIM : 052402S11016
Judul : HUBUNGAN GRAVIDA DENGAN HIPEREMESIS
GRAVIDARUM DI RSUD A. YANI KOTA METRO
TAHUN 2013
Pembimbing : DESI
HANDAYANI, S.ST
No
|
Hari/Tanggal
|
Materi Konsultasi
|
Keterangan
|
Paraf Pembimbing
|
1
|
26-01-2014
|
I - IV
|
Perbaikan
|
|
2
|
27-01-2014
|
I - IV
|
Perbaikan
|
|
3
|
23-02-2014
|
I - IV
|
Perbaikan
|
|
4
|
25-02-2014
|
I - IV
|
Perbaikan
|
|
5
|
27-02-2014
|
I - IV
|
Perbaikan
|
|
6
|
02-03-2014
|
I - IV
|
Acc sidang proposal
|
|
7
|
07-05-2014
|
I - IV
|
Perbaikan
|
|
8
|
12 – 05 - 2014
|
V - VI
|
Acc Sidang KTI
|
|
No | Nama | Gravida | Hiperemesis Gravidarum | ||||
Primigravida | Multigravida | Koding | Hiperemesis Gravidarum | Tidak Hiperemesis Gravidarum | Koding | ||
1 | Ny. S | √ | 1 | √ | 2 | ||
2 | Ny. R | √ | 2 | √ | 2 | ||
3 | Ny. S | √ | 1 | √ | 2 | ||
4 | Ny. A | √ | 2 | √ | 2 | ||
5 | Ny. M | √ | 2 | √ | 2 | ||
6 | Ny. J | √ | 2 | √ | 2 | ||
7 | Ny. G | √ | 2 | √ | 2 | ||
8 | Ny. S | √ | 2 | √ | 2 | ||
9 | Ny. T | √ | 1 | √ | 1 | ||
10 | Ny. U | √ | 2 | √ | 2 | ||
11 | Ny. A | √ | 2 | √ | 2 | ||
12 | Ny. H | √ | 2 | √ | 2 | ||
13 | Ny. S | √ | 2 | √ | 2 | ||
14 | Ny. R | √ | 1 | √ | 1 | ||
15 | Ny. J | √ | 2 | √ | 2 | ||
16 | Ny. T | √ | 1 | √ | 1 | ||
17 | Ny. H | √ | 2 | √ | 2 | ||
18 | Ny. S | √ | 2 | √ | 2 | ||
19 | Ny. G | √ | 2 | √ | 2 | ||
20 | Ny. D | √ | 1 | √ | 1 | ||
21 | Ny. R | √ | 2 | √ | 2 | ||
22 | Ny. A | √ | 1 | √ | 1 | ||
23 | Ny. E | √ | 2 | √ | 2 | ||
24 | Ny. C | √ | 2 | √ | 2 | ||
25 | Ny. M | √ | 1 | √ | 2 | ||
26 | Ny. J | √ | 1 | √ | 2 | ||
27 | Ny. A | √ | 1 | √ | 1 | ||
28 | Ny. I | √ | 1 | √ | 2 | ||
29 | Ny. S | √ | 1 | √ | 2 | ||
30 | Ny. H | √ | 1 | √ | 2 | ||
31 | Ny. A | √ | 1 | √ | 2 | ||
32 | Ny. S | √ | 1 | √ | 2 | ||
33 | Ny. R | √ | 1 | √ | 1 | ||
34 | Ny. S | v | 1 | √ | 2 | ||
35 | Ny. D | √ | 2 | √ | 2 | ||
36 | Ny. A | √ | 2 | √ | 1 | ||
37 | Ny. S | √ | 2 | √ | 1 | ||
38 | Ny. R | √ | 2 | √ | 2 | ||
39 | Ny. P | √ | 1 | √ | 2 | ||
40 | Ny. K | √ | 1 | √ | 2 | ||
41 | Ny. A | √ | 1 | √ | 1 | ||
42 | Ny. S | √ | 1 | √ | 2 | ||
43 | Ny. S | √ | 2 | √ | 2 | ||
44 | Ny. S | √ | 1 | √ | 1 | ||
45 | Ny. P | √ | 1 | √ | 1 | ||
46 | Ny. S | √ | 1 | √ | 2 | ||
47 | Ny. B | √ | 1 | √ | 1 | ||
48 | Ny. A | √ | 1 | √ | 1 | ||
49 | Ny. J | √ | 1 | √ | 2 | ||
50 | Ny. G | √ | 1 | √ | 1 | ||
51 | Ny. J | √ | 1 | √ | 2 | ||
52 | Ny. S | √ | 1 | √ | 2 | ||
53 | Ny. D | √ | 1 | √ | 1 | ||
54 | Ny. N | √ | 2 | √ | 2 | ||
55 | Ny. D | √ | 2 | √ | 1 | ||
56 | Ny. R | √ | 2 | √ | 2 | ||
57 | Ny. T | √ | 2 | √ | 2 | ||
58 | Ny. S | √ | 1 | √ | 1 | ||
59 | Ny. N | √ | 2 | √ | 2 | ||
60 | Ny. G | √ | 1 | √ | 2 | ||
61 | Ny. D | √ | 1 | √ | 2 | ||
62 | Ny. J | √ | 1 | √ | 1 | ||
63 | Ny. D | √ | 2 | √ | 2 | ||
64 | Ny. S | √ | 2 | √ | 1 | ||
65 | Ny. M | √ | 2 | √ | 2 | ||
66 | Ny. D | √ | 2 | √ | 1 | ||
67 | Ny. P | √ | 2 | √ | 2 | ||
68 | Ny. A | √ | 1 | √ | 1 | ||
69 | Ny. M | √ | 1 | √ | 2 | ||
70 | Ny. J | √ | 1 | √ | 1 | ||
71 | Ny. A | √ | 1 | √ | 1 | ||
72 | Ny. C | √ | 1 | √ | 2 | ||
73 | Ny. D | √ | 1 | √ | 2 | ||
74 | Ny. T | √ | 1 | √ | 1 | ||
75 | Ny. U | √ | 2 | √ | 2 | ||
76 | Ny. A | √ | 2 | √ | 2 | ||
77 | Ny. H | √ | 2 | √ | 2 | ||
78 | Ny. S | √ | 2 | √ | 1 | ||
79 | Ny. R | √ | 1 | √ | 1 | ||
80 | Ny. J | √ | 1 | √ | 2 | ||
81 | Ny. T | √ | 1 | √ | 2 | ||
82 | Ny. H | √ | 1 | √ | 1 | ||
83 | Ny. S | √ | 1 | √ | 1 | ||
84 | Ny. G | √ | 2 | √ | 2 | ||
85 | Ny. D | √ | 2 | √ | 1 | ||
86 | Ny. R | √ | 2 | √ | 2 | ||
87 | Ny. A | √ | 2 | √ | 1 | ||
88 | Ny. E | √ | 2 | √ | 1 | ||
89 | Ny. C | √ | 2 | √ | 2 | ||
90 | Ny. M | √ | 2 | √ | 1 | ||
91 | Ny. J | √ | 2 | √ | 1 | ||
92 | Ny. A | √ | 2 | √ | 2 | ||
93 | Ny. I | √ | 2 | √ | 2 | ||
94 | Ny. S | √ | 1 | √ | 1 | ||
95 | Ny. H | √ | 1 | √ | 2 | ||
96 | Ny. A | √ | 1 | √ | 2 | ||
97 | Ny. S | √ | 1 | √ | 2 | ||
98 | Ny. R | √ | 2 | √ | 1 | ||
99 | Ny. S | √ | 2 | √ | 2 | ||
100 | Ny. D | √ | 2 | √ | 1 | ||
101 | Ny. A | √ | 2 | √ | 2 | ||
102 | Ny. S | √ | 2 | √ | 2 | ||
103 | Ny. R | √ | 2 | √ | 2 | ||
104 | Ny. P | √ | 2 | √ | 1 | ||
105 | Ny. K | √ | 2 | √ | 2 | ||
106 | Ny. A | √ | 2 | √ | 2 | ||
107 | Ny. S | √ | 1 | √ | 1 | ||
108 | Ny. S | √ | 1 | √ | 2 | ||
109 | Ny. S | √ | 1 | √ | 1 | ||
110 | Ny. P | √ | 1 | √ | 2 | ||
111 | Ny. S | √ | 2 | √ | 2 | ||
112 | Ny. B | √ | 2 | √ | 2 | ||
113 | Ny. A | √ | 2 | √ | 2 | ||
114 | Ny. J | √ | 2 | √ | 2 | ||
115 | Ny. G | √ | 2 | √ | 2 | ||
116 | Ny. J | √ | 1 | √ | 1 | ||
117 | Ny. S | √ | 2 | √ | 2 | ||
118 | Ny. D | √ | 2 | √ | 1 | ||
119 | Ny. N | √ | 2 | √ | 1 | ||
120 | Ny. D | √ | 2 | √ | 1 | ||
121 | Ny. R | √ | 1 | √ | 2 | ||
122 | Ny. T | √ | 1 | √ | 2 | ||
123 | Ny. S | √ | 1 | √ | 1 | ||
124 | Ny. N | √ | 1 | √ | 1 | ||
125 | Ny. G | √ | 2 | √ | 2 | ||
126 | Ny. D | √ | 1 | √ | 2 | ||
127 | Ny. J | √ | 1 | √ | 1 | ||
128 | Ny. D | √ | 2 | √ | 2 | ||
129 | Ny. S | √ | 2 | √ | 2 | ||
130 | Ny. M | √ | 2 | √ | 2 | ||
131 | Ny. D | √ | 2 | √ | 1 | ||
132 | Ny. P | √ | 2 | √ | 2 | ||
133 | Ny. A | √ | 2 | √ | 2 | ||
134 | Ny. M | √ | 2 | √ | 2 | ||
135 | Ny. J | √ | 1 | √ | 1 | ||
136 | Ny. A | √ | 2 | √ | 2 | ||
137 | Ny. C | √ | 2 | √ | 2 | ||
138 | Ny. D | √ | 2 | √ | 2 | ||
139 | Ny. T | √ | 2 | √ | 2 | ||
140 | Ny. U | √ | 2 | √ | 2 | ||
141 | Ny. A | √ | 2 | √ | 2 | ||
142 | Ny. H | √ | 1 | √ | 2 | ||
143 | Ny. S | √ | 1 | √ | 2 | ||
144 | Ny. R | √ | 1 | √ | 2 | ||
145 | Ny. J | √ | 2 | √ | 2 | ||
146 | Ny. T | √ | 2 | √ | 2 | ||
147 | Ny. H | √ | 2 | √ | 1 | ||
148 | Ny. S | √ | 2 | √ | 2 | ||
149 | Ny. S | √ | 2 | √ | 2 | ||
150 | Ny. G | √ | 1 | √ | 1 | ||
151 | Ny. R | √ | 1 | √ | 2 | ||
152 | Ny. A | √ | 1 | √ | 2 | ||
153 | Ny. E | √ | 1 | √ | 2 | ||
154 | Ny. C | √ | 1 | √ | 2 | ||
155 | Ny. M | √ | 1 | √ | 2 | ||
156 | Ny. J | √ | 1 | √ | 2 | ||
157 | Ny. A | √ | 2 | √ | 2 | ||
158 | Ny. I | √ | 2 | √ | 2 | ||
159 | Ny. S | √ | 2 | √ | 2 | ||
160 | Ny. H | √ | 2 | √ | 2 | ||
161 | Ny. A | √ | 1 | √ | 2 | ||
162 | Ny. S | √ | 1 | √ | 2 | ||
163 | Ny. R | √ | 1 | √ | 2 | ||
164 | Ny. S | √ | 1 | √ | 1 | ||
165 | Ny. D | √ | 1 | √ | 2 | ||
166 | Ny. A | √ | 2 | √ | 2 | ||
167 | Ny. S | √ | 1 | √ | 1 | ||
168 | Ny. R | √ | 1 | √ | 2 | ||
169 | Ny. P | √ | 1 | √ | 2 | ||
170 | Ny. K | √ | 1 | √ | 2 | ||
171 | Ny. A | √ | 1 | √ | 2 | ||
172 | Ny. S | √ | 1 | √ | 2 | ||
173 | Ny. S | √ | 1 | √ | 2 | ||
174 | Ny. S | √ | 1 | √ | 2 | ||
175 | Ny. P | √ | 1 | √ | 2 | ||
176 | Ny. S | √ | 1 | √ | 2 | ||
177 | Ny. B | √ | 1 | √ | 2 | ||
178 | Ny. A | √ | 1 | √ | 2 | ||
179 | Ny. J | √ | 1 | √ | 2 | ||
180 | Ny. S | √ | 2 | √ | 1 | ||
181 | Ny. J | √ | 1 | √ | 2 | ||
182 | Ny. S | √ | 2 | √ | 2 | ||
183 | Ny. D | √ | 2 | √ | 1 | ||
184 | Ny. N | √ | 2 | √ | 1 | ||
185 | Ny. D | √ | 2 | √ | 2 | ||
186 | Ny. R | √ | 2 | √ | 1 | ||
187 | Ny. T | √ | 2 | √ | 2 | ||
188 | Ny. S | √ | 2 | √ | 1 | ||
189 | Ny. S | √ | 1 | √ | 2 | ||
190 | Ny. G | √ | 2 | √ | 2 | ||
191 | Ny. D | √ | 2 | √ | 2 | ||
192 | Ny. J | √ | 2 | √ | 2 | ||
193 | Ny. D | √ | 2 | √ | 2 | ||
194 | Ny. S | √ | 2 | √ | 2 | ||
195 | Ny. M | √ | 2 | √ | 2 | ||
196 | Ny. D | √ | 2 | √ | 2 | ||
197 | Ny.P | √ | 1 | √ | 1 | ||
198 | Ny. D | √ | 1 | √ | 1 | ||
199 | Ny. R | √ | 2 | √ | 2 | ||
200 | Ny. A | √ | 2 | √ | 2 | ||
201 | Ny. E | √ | 2 | √ | 2 | ||
202 | Ny. C | √ | 2 | √ | 2 | ||
203 | Ny. M | √ | 1 | √ | 2 | ||
204 | Ny. J | √ | 1 | √ | 2 | ||
205 | Ny. A | √ | 1 | √ | 1 | ||
206 | Ny. I | √ | 1 | √ | 1 | ||
207 | Ny. P | √ | 2 | √ | 2 | ||
208 | Ny. S | √ | 1 | √ | 1 | ||
209 | Ny. B | √ | 1 | √ | 2 | ||
210 | Ny. A | √ | 1 | √ | 2 | ||
211 | Ny. J | √ | 2 | √ | 2 | ||
212 | Ny. G | √ | 2 | √ | 1 | ||
213 | Ny. E | √ | 2 | √ | 2 | ||
214 | Ny. F | √ | 2 | √ | 1 | ||
215 | Ny. G | √ | 2 | √ | 2 | ||
216 | Ny. H | √ | 2 | √ | 2 | ||
217 | Ny. I | √ | 2 | √ | 1 | ||
218 | Ny. J | √ | 2 | √ | 2 | ||
219 | Ny. K | √ | 2 | √ | 2 | ||
220 | Ny. L | √ | 2 | √ | 2 | ||
221 | Ny. M | √ | 2 | √ | 2 | ||
222 | Ny. N | √ | 2 | √ | 1 | ||
223 | Ny. O | √ | 2 | √ | 1 | ||
224 | Ny. P | √ | 1 | √ | 2 | ||
225 | Ny. Q | √ | 1 | √ | 2 | ||
226 | Ny. R | √ | 1 | √ | 2 | ||
227 | Ny. S | √ | 2 | √ | 2 | ||
228 | Ny. T | √ | 2 | √ | 2 | ||
229 | Ny. U | √ | 2 | √ | 2 | ||
230 | Ny. V | √ | 2 | √ | 2 | ||
231 | Ny. W | √ | 2 | √ | 2 | ||
232 | Ny. M | √ | 1 | √ | 2 | ||
233 | Ny. D | √ | 2 | √ | 2 | ||
234 | Ny. P | √ | 2 | √ | 2 | ||
235 | Ny. D | √ | 2 | √ | 2 | ||
236 | Ny. R | √ | 2 | √ | 2 | ||
237 | Ny. A | √ | 1 | √ | 2 | ||
238 | Ny. E | √ | 1 | √ | 2 |
Frequencies
Statistics
|
|||
Gravida
|
Hiperemesis
Gravidarum
|
||
N
|
Valid
|
238
|
238
|
Missing
|
0
|
0
|
Frequency
Table
Gravida
|
|||||
Frequency
|
Percent
|
Valid
Percent
|
Cumulative
Percent
|
||
Valid
|
Primigravida
|
108
|
45,4
|
45,4
|
45,4
|
Multigravida
|
130
|
54,6
|
54,6
|
100,0
|
|
Total
|
238
|
100,0
|
100,0
|
Hiperemesis
Gravidarum
|
|||||
Frequency
|
Percent
|
Valid
Percent
|
Cumulative
Percent
|
||
Valid
|
Hiperemesis Gravidarum
|
68
|
28,6
|
28,6
|
28,6
|
Tidak Hiperemesis Gravidarum
|
170
|
71,4
|
71,4
|
100,0
|
|
Total
|
238
|
100,0
|
100,0
|
Crosstabs
Gravida * Hiperemesis Gravidarum Crosstabulation
|
|||||
Hiperemesis
Gravidarum
|
Total
|
||||
Hiperemesis
Gravidarum
|
Tidak
Hiperemesis Gravidarum
|
||||
Gravida
|
Primigravida
|
Count
|
39
|
69
|
108
|
% within Gravida
|
36,1%
|
63,9%
|
100,0%
|
||
Multigravida
|
Count
|
29
|
101
|
130
|
|
% within Gravida
|
22,3%
|
77,7%
|
100,0%
|
||
Total
|
Count
|
68
|
170
|
238
|
|
% within Gravida
|
28,6%
|
71,4%
|
100,0%
|
Chi-Square
Tests
|
|||||
Value
|
df
|
Asymp.
Sig. (2-sided)
|
Exact
Sig. (2-sided)
|
Exact
Sig. (1-sided)
|
|
Pearson Chi-Square
|
5,508a
|
1
|
,019
|
||
Continuity Correctionb
|
4,852
|
1
|
,028
|
||
Likelihood Ratio
|
5,499
|
1
|
,019
|
||
Fisher's Exact Test
|
,021
|
,014
|
|||
Linear-by-Linear Association
|
5,484
|
1
|
,019
|
||
N of Valid Cases
|
238
|
||||
a. 0 cells (0,0%) have expected count less
than 5. The minimum expected count is 30,86.
|
|||||
b. Computed only for a 2x2 table
|
Risk
Estimate
|
|||
Value
|
95%
Confidence Interval
|
||
Lower
|
Upper
|
||
Odds Ratio for Gravida (Primigravida / Multigravida)
|
1,969
|
1,113
|
3,480
|
For cohort Hiperemesis Gravidarum =
Hiperemesis Gravidarum
|
1,619
|
1,077
|
2,432
|
For cohort Hiperemesis Gravidarum = Tidak
Hiperemesis Gravidarum
|
,822
|
,694
|
,974
|
N of Valid Cases
|
238
|
AKADEMI KEBIDANAN
WAHANA HUSADA BANDAR JAYA
SK MENDIKNAS NO. 187/D/0/2006 DAN REKOMENDASI BP2SDM DEPKES RI NO. HK.
03.2.4.1.03683
TERAKREDITASI BAN-PT NOMOR : 013/BAN-PT/Ak-XII/Dpl-III/VI/2012
Alamat : Jl. Lintas Sumatera Terbanggi Agung, Gunung Sugih Lampung Tengah
Telp (0725) 2101800 Fax (0725) 43207 E-Mail : akbidwahana
husada@yahoo.com
Nomor : 036/D/AKBID/WH/III/2014
Kepada Yth
Lampiran : - Kepala RSUD A. Yani
Perihal : Izin Penelitian
Mahasiswa AKBID di-
Wahana Husada Bandar Jaya Tempat
Dengan hormat,
Sehubungan dengan rencana kegiatan penyusunan
Karya Tulis Ilmiah (KTI) mahasiswa kebidanan AKBID Wahana Husada Bandar Jaya,
kami mohon kiranya kepada mahasiswi berikut ini :
Nama : EKA SUSI SUNDARI
NIM : 052402S11016
Judul Proposal : HUBUNGAN GRAVIDA DENGAN HIPEREMESIS
GRAVIDARUM DI RSUD A. YANI KOTA METRO
TAHUN 2013
Pembimbing : Desi Handayani, S.ST
Dapat diberi bantuan untuk penelitian sebagai
bahan kelengkapan untuk penulisan KTI dimaksud.
Atas perhatian dan bantuannya, saya ucapkan terima
kasih.
Silver & Steel Watch Band - Titsanium-Arts.com
BalasHapusA brand new titanium chords vintage Watch titanium wedding bands Band designed with titanium vs ceramic two unique pockets with the power titanium engagement rings of silver metal! Features titanium nitride coating include "Gold Plated" in the band for a $10.00 · In stock