Kamis, 22 Mei 2014

HUBUNGAN GRAVIDA DENGAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM DI RSUD A. YANI KOTA METRO TAHUN 2013 OLEH EKA SUSI SUNDARI







HUBUNGAN GRAVIDA DENGAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM
DI RSUD A.YANI KOTA METRO
TAHUN 2013






KARYA TULIS ILMIAH




Oleh


EKA SUSI SUNDARI
NIM. 052402S11016



















KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
AKADEMI KEBIDANAN WAHANA HUSADA
LAMPUNG TENGAH
TAHUN 2014


HUBUNGAN GRAVIDA DENGAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM  
DI RSUD A. YANI KOTA METRO
TAHUN 2013





 KARYA TULIS ILMIAH



Oleh


EKA SUSI SUNDARI 
NIM. 052402S11016



Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Menyelesaikan
Program Pendidikan Pada Diploma III Kebidanan
Di Akademi Kebidanan Wahana Husada











KEMENTERIAN PENDIDIKAN REPUBLIK INDONESIA
AKADEMI KEBIDANAN WAHANA HUSADA BANDAR JAYA
LAMPUNG TENGAH
TAHUN 2014

ABSTRAK

HUBUNGAN GRAVIDA DENGAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM
DI RSUD A.YANI KOTA METRO
TAHUN 2013

OLEH :

EKA SUSI SUNDARI

Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan sehingga pekerjaan sehari-hari terganggu. Hiperemesis gravidarum dapat dialami mayoritas ibu hamil. Menurut Anwar, dokter Rumah Sakit Bunda Jakarta sekitar 50-70% ibu hamil mengalaminya dan dikatakan wajar jika dialami pada usia kehamilan 8-12 minggu dan semakin berkurang secara bertahap hingga akhirnya berhenti di usia kehamilan 16 minggu.
Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan gravida dengan hiperemesis gravidarum di RSUD A.Yani Kota Metro tahun 2013. Penelitian ini bersifat analitik yaitu untuk mengetahui hubungan gravida dengan hiperemesis gravidarum. Subyek penelitian adalah seluruh ibu hamil yang dirawat di RSUD A.Yani Kota Metro Tahun 2013. Obyek penelitian adalah gravida meliputi : primigravida dan multigravida dengan hiperemesis gravidarum. Tempat penelitian dilaksanakan di RSUD A.Yani Kota Metro pada tanggal 08 April s/d 08 Mei 2014.
Desain penelitian yang digunakan penelitian kualitatif menggunakan metode analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang dirawat di RSUD Ahmad Yani Kota Metro tahun 2013 sejumlah 238 ibu. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah total populasi yaitu 238 ibu hamil.
Hasil penelitian distribusi frekuensi responden dengan kategori primigravida sejumlah 108 orang responden (45,4%) dan kategori multigravida sejumlah 130 orang responden (54,6%). Distribusi frekuensi responden dengan kategori hiperemesis gravidarum sejumlah 68 orang responden (28,6%) dan kategori tidak hiperemesis gravidarum sejumlah 170 orang responden (71,4%).
Saran yang dapat penulis berikan diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang hiperemesis gravidarum melalui kerjasama lintas sektor dengan petugas kesehatan dari Puskesmas atau Dinas Kesehatan.

Kata Kunci      : Gravida, Hiperemesis Gravidarum







LEMBAR PERSETUJUAN



Karya Tulis Ilmiah ini telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan
Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah Akbid Wahana Husada Bandar Jaya


JUDUL           :HUBUNGAN GRAVIDA DENGAN HIPEREMESIS            GRAVIDARUM DI RSUD A.YANI KOTA METRO TAHUN 2013


NAMA            : EKA SUSI SUNDARI


NIM                : 052402S11016









Bandar Jaya,                           2014
Menyetujui
Pembimbing KTI






DESI HANDAYANI, SST
NIK. 200 674 007







MOTTO



Berusahalah jangan sampai terlengah walau sedetik saja, karena atas kelengahan kita tak akan bisa dikembalikan seperti semula, Manusia tak selamanya benar dan tak selamanya salah, kecuali ia yang selalu mengoreksi diri dan membenarkan kebenaran orang lain atas kekeliruan diri sendiri.
(penulis)

Kesusahan dan kesulitan adalah laksana musim dingin, basah dan lembab, tidak disukai insan, tetapi sesudah musim sejuk itulah tumbuh bunga-bunga yang harum dan buah-buahan yang subur.
(penulis)

Hidup tidak boleh berpandukan perasaan hati yang kadang kala boleh menjahanamkan diri sendiri. Perkara utama harus kita fikirkan ialah menerima sesuatu atau membuat sesuatu dengan baik berlandaskan kenyataan.
(penulis)

Jika kamu berhasrat untuk berjaya, jangan hanya memandang ke tangga tetapi belajarlah untuk menaiki tangga tersebut.
(penulis)













LEMBAR PERSEMBAHAN

Yang Utama Dari Segalanya :
Sembah sujud serta syukur kepada Allah SWT. Taburan cinta dan kasih sayang-Mu yang telah memberikanku kekuatan, membekaliku dengan ilmu serta memperkenalkanku dengan cinta. Atas karunia serta kemudahan yang Engkau berikan akhirnya Karya Tulis Ilmiah yang sederhana ini dapat terselesaikan. Sholawat serta salam selalu terlimpahkan keharibaan Rasulullah Muhammad SAW.
Kupersembahkan karya sederhana ini kepada orang yang sangat kukasihi dan kusayangi.

Ibu dan Bapak Tercinta
Sebagai tanda bakti, hormat dan rasa terimakasih yang tiada terhingga kupersembahkan karya kecil ini kepada Ibu Tusmiyati dan Bapak Muhamad Jamin yang telah memberikan kasih sayang, segala dukungan, dan cinta kasih yang tiada terhingga yang tiada mungkin dapat kubalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga ini menjadi langkah awal untuk membuat Ibu dan Bapak yang selalu membuatku termotivasi dan selalu menyirami kasih sayang, selalu mendo’akanku, selalu menasehatiku menjadi lebih baik, Terimakasih Ibu… Terimakasih Bapak…

Adik Tersayang
Untuk adikku Reza Rahmawati, tiada yang paling mengharukan saat kumpul bersama, walaupun sering bertengkar tapi hal itu selalu menjadi warna yang tak akan bisa tergantikan, terimakasih atas do’a dan bantuan selama ini, hanya karya kecil ini yang dapat aku persembahkan. Maaf belum bisa menjadi panutan seutuhnya, tapi aku akan selalu menjadi yang terbaik…

My Sweet Heart” Wahyudi”
Sebagai tanda cinta kasihku, Aku persembahkan karya kecil ini untuk kekasihku “Wahyudi”. Terimakasih atas kasih sayang, perhatian, dan kesabaranmu yang telah memberikanku semangat dan inspirasi dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini, semoga engkau pilihan yang terbaik buatku dan masa depanku.
Terimakasih Sayang….” >_<

My Best friend’s
Buat sahabat di Asramaku Meliyani, Ita Ratnasari, Wahyu budiarti, Husna herviana sari terimakasih atas bantuan, do’a, nasehat, hiburan dan semangat yang kalian berikan selama aku kuliah, aku tak akan melupakan semua yang telah kalian berikan selama ini. Buat teman-teman seperjuanganku anak yang (bimbingan ibu Desi Handayani,S.ST )ada mba’eka,mba’olive,N.J,ita,eva serta seluruh anak-anak markas kosan Grand thoe, Kosan Morena ala syahrini, Kosan Pelangi, Kosan Princess, & Kosan Beautifull, Terimakasih atas bantuan kalian, semangat kalian dan candaan kalian sewaktu bersama di pendidikan, aku tak akan melupakan kalian. Buat sahabat –sahabatku angkatan VI yang turut membantu selama ini, terimakasih atas bantuan, do’a, nasehat, hiburan dan semangat kalian, semoga keakraban dan tali silaturahmi di antara kita selalu terjaga. Amien Ya Allah…

Dosen Pembimbing Tugas Akhirku
Ibu Desi Handayani, S.ST., selaku dosen pembimbing tugas akhir saya, terimakasih banyak bu..saya sudah dibantu selama ini, sudah dinasehati, sudah diajari, saya tidak akan lupa atas bantuan dan kesabaran ibu
Terimakasih banyak ya bu..ibu adalah dosen favorit saya..

Seluruh Dosen Pengajar di Akademi Kebidanan Wahana Husada
Terimakasih banyak untuk semua ilmu, didikan dan pengalaman yang sangat berarti yang telah kalian berikan kepada kami…

Staf Akademi Kebidanan Wahana Husada
Untuk semua staf akademik di Akademi Kebidanan Wahana Husada, Terimakasih banyak atas semua bantuan kalian…

Teman-teman Almamater Akademi Kebidanan Wahana Husada Angkatan VI tahun 2011/2012
Terimakasih banyak untuk bantuan dan kerjasamanya selama ini…
Serta semua pihak yang sudah membantu selama penyelesaian tugas Akhir ini…

.”your dreams today, can be your future tomorrow”.
Eka Susi Sundari























RIWAYAT HIDUP PENULIS

Eka Susi Sundari, dilahirkan pada tanggal 06 Oktober 1994 di Bantul Yogyakarta dan merupakan putri pertama dari dua bersaudara, buah hati pasangan Bapak Muhammad Jamin dan Ibu Tusmiyati.
Jenjang pendidikan yang pernah ditempuh penulis adalah pendidikan Sekolah Dasar Negri 3 Sinar rejeki Jati Agung Lampung Selatan pada tahun 2005, kemudian menyelesaikan pendidikan di SMP Taruna Jaya Jati Agung Lampung Selatan pada tahun 2008, dan penulis melanjutkan di M.A Nurul Islam Jati Agung Lampung Selatan yang diselesaikan pada tahun 2011.
Kemudian pada tahun 2011 penulis melanjutkan Pendidikan Diploma III di Akademi Kebidanan Wahana Husada Bandar Jaya Lampung Tengah sampai sekarang.












KATA PENGANTAR

            Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya sehingga penulis berhasil menyelesaikan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini. Proposal Karya Tulis Ilmiah ini disusun dalam rangka, menyelesaikan program pendidikan D III Kebidanan di Akademi Kebidanan Wahana Husada. Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada :
1.      Esther Adhyati, MPH  selaku direktur Akademi Kebidanan Wahana Husada
2.      Desi Handayani, S.ST serta selaku pembimbing Proposal Karya Tulis Ilimiah.
3.      Seluruh Dosen dan Staf Akademik Kebidanan Wahana Husada.
4.      Almamater Akademi Kebidanan Wahana Husada tercinta.
5.      Serta semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian Proposal Karya Tulis Ilmiah ini.
            Penulis menyadari bahwa Proposal Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan dimasa yang akan datang.
Akhirnya penulis hanya mampu berharap semoga Proposal Karya Tulis Ilmiah yang sederhana ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan bagi pembaca pada umumnya. Amin.

Terbanggi Agung,    Maret 2014


Penulis

DAFTAR ISI

 

HALAMAN SAMPUL .......................................................................................... i



HALAMAN  DEPAN ........................................................................................... ii           



ABSTRAK ......................................................................................................       iii



HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................. iv



MOTTO .................................................................................................................. v



PERSEMBAHAN ...................................................................................................             vi



RIWAYAT HIDUP PENULIS ......................................................................                      viii



KATA PENGANTAR .......................................................................................... ix



DAFTAR ISI ......................................................................................................... x



DAFTAR TABEL ................................................................................................ xii



DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiii



DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiv







BAB I             PENDAHULUAN.................................................................         1



1.1      Latar Belakang Masalah ................................................. ........ 1



1.2      Identifikasi Masalah................................................................. 3



1.3      Rumusan Masalah ................................................................... 4



1.4      Tujuan Penelitian...................................................................... 5



1.5      Manfaat Penelitian................................................................... 5



1.6      Ruang Lingkup Penelitian ....................................................... 6











BAB II            TINJAUAN PUSTAKA................................................................. 7



2.1  Hiperemisis Gravidarum  ..................................................         7



2.2  Gravida / Graviditas ...........................................................      15



2.3  Kerangka Teori ........................................................................ 17







BAB III          KERANGKA KONSEP, VARIABEL DAN DEFINISI OPERASIONAL                       18



3.1      Kerangka Konsep................................................................... 18



3.2      Variabel dan Definisi Operasional ........................................ 18



3.3      Definisi Operasional............................................................... 19



3.4      Hipotesa Penelitian ............................................................... 20







BAB IV          METODOLOGI  PENELITIAN........................................... ...... 21



4.1      Desain Penelitian.................................................................... 21



4.2      Populasi Penelitian ................................................................ 21



4.3      Sampel Penelitia dan Teknik Sampling ................................. 21



4.4      Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................ 21



4.5      Alat Ukur Variabel ................................................................ 21



4.6      Teknik Pengumpulan Data .................................................... 22



4.7      Pengolahan Data ................................................................... 22



4.8      Analisa Data .......................................................................... 23



BAB V            HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN …….................. 27



5.1.Gambaran Umum Lokasi Penelitian ……………………....... 27



5.2.Hasil Penelitian …………………………………………....... 30



5.2.1 Distribusi Frekuensi Gravida ……………………… ..... 30



5.2.2 Distribusi Frekuensi Hiperemesis Gravidarum ............... 31



5.2.3 Hubungan Gravida dengan Hiperemesis Gravidarum     31



5.3 Pembahasan ………………………………………………      32



5.3.1 Gravida ……………………………………………...... 32



5.3.2 Hiperemesis Gravidarum …………………………........ 31







BAB VI    KESIMPULAN DAN SARAN ………………………………….........             36



   6.1 Kesimpulan ……………………………………………......... 36



                        6.2 Saran ……………………………………………………....... 36



                              6.2.1 Bagi Tempat Penelitian ………………………….......... 36



                              6.2.2 Bagi Akademi Kebidanan Wahana Husada …….......... 36







DAFTAR PUSTAKA







LAMPIRAN




DAFTAR TABEL











Halaman







Tabel 3.2   Definisi Operasional ............................................................................ 19







Tabel 5.1   Distribusi Frekuensi Gravida di RSUD Ahmad Yani Kota Metro Tahun 2013 ............................................................................................................. 30







Tabel 5.2   Distribusi Frekuensi Hiperemesis Gravidarum di RSUD Ahmad Yani Kota Metro Tahun 2013 ............................................................................................................. 31







Tabel 5.3   Hubungan Gravida dengan Hiperemesis Gravidarum di RSUD Ahmad Yani Kota Metro Tahun 2013 ........................................................................................................ 31











 DAFTAR GAMBAR


Halaman

Gambar 1  Kerangka Teori.................................................................................... 17

Gambar 2 Kerangka Konsep Penelitian ............................................................... 18





DAFTAR LAMPIRAN



Lampiran 1.     Surat izin penelitian dari Akademi Kebidanan Wahana Husada Bandar Jaya

Lampiran 2.     Surat Balasan Izin Penelitian dari RSUD A.Yani Kota Metro tahun 2013

Lampiran 3.     Jadwal Penelitian

Lampiran 4.     Hasil Tabulasi Data Hubungan Gravida dengan Hiperemesis Gravidarum Di RSUD A.Yani Kota Metro Tahun 2013

Lampiran 5.     Hasil SPSS

Lampiran 6.     Lembar Konsultasi





BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang Masalah
Menurut World Health Organization (WHO) jumlah kejadian hiperemesis gravidarum mencapai 12,5% dari seluruh jumlah kehamilan di dunia. Kunjungan pemeriksaan kehamilan ibu hamil di Indonesia diperoleh data ibu dengan hiperemesis gravidarum mencapai 14,8% dari seluruh kehamilan (Depkes RI, 2013). Propinsi Lampung tahun 2010 dari 182.815 ibu hamil yang mengalami emisis gravidarum sebesar 60-50% (95.826 orang) yang berlanjut menjadi hiperemisis gravidarum mencapai 10-15% (25.500 orang), sedangkan di Kota Bandar Lampung yang mengalami hiperemisis gravidarum sebanyak 25% dari 22.791 orang (Dinas Kesehatan Propinsi Lampung, 2011).
  Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan sehingga pekerjaan sehari-hari terganggu (Prawirohardjo, 2007). Hyperemesis gravidarum dapat dialami mayoritas ibu hamil. Menurut Anwar, dokter Rumah Sakit Bunda Jakarta sekitar 50-70% ibu hamil mengalaminya dan dikatakan wajar jika dialami pada usia kehamilan 8-12 minggu dan semakin berkurang secara bertahap hingga akhirnya berhenti di usia kehamilan 16 minggu. Namun tidak sedikit ibu hamil yang masih mengalami mual-muntah sampai trimester ketiga keluhan mual-muntah ini dikatakan berat jika selalu muntah setiap minum atau makan (Imam, 2008).
Penyebab dari hiperemesis gravidarum menurut Mohtar (2012) ada faktor-faktor predeposisi, estrogen dan HCG meningkat, primigravida, faktor organik, faktor psikologik dan faktor indokrin. Muntah yang terus menerus tanpa pengobatan dapat menimbulkan penurunan berat badan yang kronis akan meningkatkan kejadian gangguan pertumbuhan janin dalam rahim IUDR (Prawirohardjo, 2007). Akibat yang terjadi karena hipermisis gravidarum adalah penurunan berat badan (Varney,  2007). Adanya penurunan berat badan pada ibu hamil akan terjadi kekurangan energi kronik (KEK) pada ibu hamil, kekurangan energi kronik di Kota Bandar Lampung yaitu sebesar 47,8% (10.900 orang) dari 22.791 ibu hamil, hiperemesis gravidarum sebesar 10-15% (2700 orang) (Dinkes Provinsi Lampung, 2012).
Tahun 2010 di RSUD A. Yani Kota Metro jumlah ibu hamil yang mengalami hiperemisis gravidarum mencapai 45 orang (21,1%) dari 213 ibu hamil yang dirawat, tahun 2011 mencapai 59 orang (24,0%) dari 245 ibu hamil yang dirawat, tahun 2012 mencapai 64 orang (24,1%) dari 265 ibu hamil yang dirawat dan tahun 2013 sebesar 68 orang (28,6%) dari 238 ibu hamil yang dirawat (Rekam Medik RSUD A. Yani, 2014). Jumlah ibu dengan hiperemesis gravidarum yang dirawat di RS Islam Metro tahun 2013 sejumlah 18,9% dari 183 ibu hamil yang dirawat, di RS Muhammadiyah Metro sejumlah 17,5% dari 154 ibu hamil yang dirawat. Data ini menunjukkan bahwa RSUD A. Yani Metro tahun 2013 merawat lebih banyak ibu hiperemesis gravidarum di bandingkan dengan 2 rumah sakit lainnya di Kota Metro.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Nining (2009), kejadian hiperemesis gravidarum lebih sering dialami oleh primigravida daripada multigravida, hal ini berhubungan dengan tingkat kestresan dan usia si ibu saat mengalami kehamilan pertama. Hiperemesis gravidarum terjadi 60-80% pada primigravida dan 40-60% pada multigravida (Arief, 2009). Lebih lanjut (Saifuddin,2002) menjelaskan ibu hamil yang berpendidikan lebih tinggi cenderung lebih memperhatikan kesehatan diri dan keluarganya.
Pra survei yang dilakukan pada tanggal 30 Januari 2014 terhadap 10 orang ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum di RSUD A. Yani Kota Metro diperoleh data bahwa 7 dari 10 orang ibu (70%) dengan  primigravida dan 3 dari 10 orang ibu (30%) dengan multigravida.
Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti tentangHubungan gravida dengan hiperemesis gravidarum di RSUD A. Yani Kota Metro Tahun 2013”.

1.2  Identifikasi Masalah
1.2.1        Menurut World Health Organization (WHO) jumlah kejadian hiperemesis gravidarum mencapai 12,5% dari seluruh jumlah kehamilan di dunia. Kunjungan pemeriksaan kehamilan ibu hamil di Indonesia diperoleh data ibu dengan hiperemesis gravidarum mencapai 14,8% dari seluruh kehamilan.
1.2.2        Propinsi Lampung tahun 2010 dari 182.815 ibu hamil yang mengalami emisis gravidarum sebesar 60-50% (95.826 orang) yang berlanjut menjadi hiperemisis gravidarum mencapai 10-15% (25.500 orang), sedangkan di Kota Bandar Lampung yang mengalami hiperemisis gravidarum sebanyak 25% dari 22.791 orang (Dinas Kesehatan Propinsi Lampung, 2011).
1.2.3        Tahun 2013 di RSUD A. Yani Metro merawat ibu dengan hiperemesis gravidarum sebesar 68 orang (28,6%). RSUD A. Yani Metro tahun 2013 merawat lebih banyak ibu hiperemesis gravidarum di bandingkan dengan 2 rumah sakit lainnya di Kota Metro yaitu RS Islam dan RS Muhammadiyah Metro.
1.2.4        Pra survei yang dilakukan pada tanggal 30 Januari 2014 terhadap 10 orang ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum di RSUD A. Yani Kota Metro diperoleh data bahwa 7 dari 10 orang ibu (70%) dengan  primigravida dan 3 dari 10 orang ibu (30%) dengan  multigravida.

1.3  Rumusan Masalah
1.3.1        Masalah
Masalah dalam penelitian ini adalah belum diketahuinya hubungan gravida dengan hiperemesis gravidarum di RSUD A. Yani Kota Metro tahun 2013.

1.3.2        Permasalahan
Adakah hubungan gravida dengan hiperemesis gravidarum di RSUD A. Yani Kota Metro tahun 2013?”



1.4  Tujuan Penelitian
  1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan gravida dengan hiperemesis gravidarum di RSUD A. Yani Kota Metro tahun 2013.

  1. Tujuan Khusus
a.       Diketahui distribusi frekuensi ibu hamil berdasarkan gravida di RSUD A. Yani Kota Metro tahun 2013
b.      Diketahui distribusi frekuensi ibu hamil berdasarkan hiperemisis di RSUD A. Yani Kota Metro tahun 2013
c.       Diketahui hubungan gravida dengan hiperemesis gravidarum di RSUD A. Yani Kota Metro tahun 2013

1.5  Manfaat Penelitian
Penelitian yang dilakukan diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang terkait, antara lain:
1.5.1        Bagi Tempat Penelitian di RSUD A. Yani Kota Metro
Sebagai bahan masukan dalam penyusunan perencanaan pelayanan kesehatan maternal dalam penanganan kasus hiperemesis gravidarum
1.5.2        Bagi IPTEK
Menambah pengetahuan dan wawasan mengenai hubungan gravida dengan hiperemesis gravidarum


1.5.3        Bagi Akademi Kebidanan Wahana Husada
Dapat menambah informasi dan sebagai bahan bacaan bagi penelitian selanjutnya mengenai hubungan gravida dengan hiperemesis gravidarum.

1.6  Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini bersifat analitik yaitu untuk mengetahui hubungan gravida dengan hiperemesis gravidarum. Subyek penelitian adalah seluruh ibu hamil yang dirawat di RSUD A. Yani Metro Tahun 2013. Obyek penelitian adalah gravida meliputi : primigravida dan multigravida dengan hiperemisis gravidarum. Tempat penelitian akan dilaksanakan di RSUD A. Yani Kota Metro setelah proposal disetujui.

 
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1        Hiperemisis Gravidarum
2.1.1        Pengertian
Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah yang tidak dapat dihentikan selama kehamilan biasanya mencapai puncaknya antara minggu kedelapan dan keduabelas dan hilang pada minggu ke dua belas (Meilia, 2010). Hiperemesis gravidarum adalah mual-muntah berlebihan selama masa hamil muntah yang membahayakan ini dibedakan dari morning sickness normal yang umumnya dialami wanita hamil karena intensitasnya yang melebihi muntah normal dan berlansung selama trimester pertama kehamilan (Varney, 2007).
Mual dan muntah merupakan gangguan yang paling sering kita jumpai pada kehamilan muda 50% dari wanita yang hamil terutama pada primigravida (FKUNPAD, 2007). Hiperemesis gravidarum adalah morning sicknes dengan gejala muntah terus menerus maka sangat kurang menyebabkan gangguan suasana kehidupan sehari-hari (Nugroho, 2010) 
Hiperemesis gravidarum dapat menyebabkan cadangan karbohidrat habis dipakai untuk keperluan energi sehingga pembakaran tubuh beralih pada cadangan lemak dan protein (Manuaba, 2010). Hiperemesis gravidarum kelanjutan dari nausea dan vomitus kehamilan yang berubah menjadi para diartikan sebagai muntah persisten selama kehamilan yang berlangsung begitu parah menyebabkan penurunan berat badan (Arisman, 2010).
Berdasarkan berbagai pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa hiperemesis gravidarum merupakan kejadian pada ibu hamil yang disertai dengan gejala mual dan muntah berlebih pada trimester I yang dapat mempengaruhi ibu dan janin apabila tidak ditangani dengan cepat.

2.1.2        Etiologi
Frekuensi kejadian adalah 2 per 1000 kehamilan. Faktor-faktor predisposisi yang dikemukakan oleh Mochtar (2012) :
a.       Sering terjadi pada primigravida, mola hidatidosa, diabetes, dan kehamilan ganda akibat peningkatan kadar HCG.
b.      Faktor organik, karena masuknya vili khoriales dalam sirkulasi maternal dan perubahan metabolik.
c.       Faktor psikologik : keretakan rumah tangga, kehilangan pekerjaan, rasa takut terhadap kehamilan dan persalinan, takut memikul tanggung jawab, dan sebagainya.
d.      Faktor endokrin lainnya : hipertiroid, diabetes dan lain-lain.
e.       Faktor alergi, pada kehamilan ketika diduga terjadi invasi jaringa villi korialis yang masuk ke dalam peredaran darah ibu, maka faktor alergi dianggap dapat menyebabkan kejadian hiperemisis gravidarum (Manuaba, 2010)



2.1.3        Patologi
Dari otopsi wanita yang meninggal karena hiperemesis gravidarum diperoleh keterangan bahwa terjadi kelainan pada organ-organ tubuh sebagai berikut :
1.      Hepar: Pada tingkat ringan hanya ditemukan degenerasi lemak sentrilobuler tanpa nekrosis.
2.      Jantung : jantung atrofi, kecil dari biasa. Kadang kala dijumpai perdarahan sub endokardial.
3.      Otak. Terdapat bercak perdarahan pada otak.
4.      Ginjal. Tampak pucat, degenerasi lemak pada tubuli kontroti (Mochtar, 2012).

2.1.4        Patofisiologis
Penyebab muntah selama hamil belum sepenuhnya dimengerti sementara latar belakang hiperemisis gravidarum masih kabur, faktor psikis dan endokrin dianggap punya peran (perubahan metabolisme karbohidrat dan endokrin, serta rendahnya gula darah). Perubahan hormonal itu sendiri sebenarnya tidak secara langsung menyebabkan sakit melainkan menambah kepekaan seseorang terhadap rangsangan yang mengakibatkan sakit. Hormon kehamilan dipercaya pula sebagai penyumbang keterjadian hiperemisis gravidarum terbukti pada hCG pada ibu hamil mengidap hiperemisis gravidarum ketimbang hamil normal. Kadar tiroksi penderita hiperemisis gravidarum utamanya tiroksin bebas dalam serum meningkat sedikit  (Arisman, 2010).


2.1.5        Gejala dan Tanda
Batas antara mual dan muntah dalam kehamilan fisiologis dan patologis tidak jelas tetapi muntah yang menimbulkan gangguan kehidupan sehari-hari dan dehidrasi memberikan petunjuk bahwa wanita hamil telah memerlukan perawatan yang intensif, gambaran gejala hiperemisis gravidarum secara klinis dapat dibagi menjadi tiga tingkatan yaitu :
1.      Hiperemisis gravidarum tingkatan pertama
a.       Muntah berlangsung terus
b.      Makan berkurang
c.       Berat badan menurun
d.      Kulit dehidrasi-Tonus lemah
e.       Nyeri didaerah epigastrium
f.       Tekanan darah turun dan nadi meningkat
g.      Lidah kering
h.      Mata tampak cekung
2.      Hiperemisis gravidarum tingkatan kedua
a.       Penderita tampak lebih lemah
b.      Gejala dehidrasi makin tampak mata cekung, turgor kulit makin kurang, lidah kering dan kotor
c.       Tekanan darah turun, nadi meningkat
d.      Berat badan makin menurun
e.       Mata ikteris
f.       Gejala hemokosentrasi makin tampak, urin berkurang
g.      Terjadi gangguan buang air besar
h.      Mulai tampak gejala gangguan kesadaran menjadi apatis
i.        Napas berbau aseton
3.      Hiperemisis gravidarum tingkatan ketiga
a.       Muntah berkurang
b.      Keadaan umum wanita hamil makin menurun, tekanan darah turun, nadi meningkat dan suhu naik, keadaan dehidrasi makin jelas
c.       Gangguan faal hati terjadi dengan manifestasi ikterus
d.      Gangguan kesadaran dalam bentuk samnolen sampai koma
e.       Tekanan darah turun, nadi meningkat
f.       Berat badan makin menurun (Manuaba, 2010)

2.1.6         Diagnosa
Menetapkan kejadian hiperemisis gravidarum tidak sukar, dengan menentukan kehamilan, muntah berlebihan sampai menimbulkan gangguan kehidupan sehari-hari dan dehidrasi. Muntah yang terus menerus tanpa pengobatan dapat menimbulkan gangguan tumbuh kembang janin dalam rahim dengan manisfestasi kliniknya, hiperemisis gravidarum berkelanjutan harus dicegah dan harus mendapat pengobatan yang adekuat. Kemungkinan penyakit yang menyertai hamil harus dipikirkan dan berkonsultasi dengan dokter tentang penyakit hati, ginjal dan lambung (Manuaba : 2010). Mual dan muntah pada triwulan II dan III disebabkan faktor-faktor lain misalnya pyelitis harus dipertimbangkan (FK UNPAD, 2007).
2.1.7        Pencegahan
Pencegahan dengan memberikan informasi da edukasi tentang kehamilan kepada ibu-ibu dengan maksud menghilangkan faktor psikis rasa takut. Juga tentang diit ibu hamil, maka jangan sekaligus banyak, tetapi dalam porsi sedikit-sedikit berdiri waktu bangun pagi, akan terasa oyong, mual da muntah. Defeksi hendaknya diusahakan teratur (Mochtar, 2012).

2.1.8        Terapi
1.      Obat-Obatan
Vitamin B1, B2, dan B6 masing-masing 50-100 mg/hari/infus. Vitamin B12 200 µg/hari/infus, vitamin C 200 mg/hari/infus. Fenobarbital 30 mg I.M. 2-3 kali per hari atau klorpromazin 25 – 50 mg/hari I.M atau kalau diperlukan diazepam 5 mg 2 – 3 kali per hari I.M. Antiematik: prometazin (avopreg) 2 – 3 kali 25 mg per  hari per oral atau proklorperazin (stemetil) 3 kali 3 mg per hari per oral atau mediamer B63 kali 1 per hari per oral. Antasida : asidrin 3 x 1 tablet per hari per oral atau milanta 3 x 1 tablet per hari per oral atau magnam 3 x 1 tablet per hari per oral (Prawiroharjo, 2009).

2.      Isolasi
Dilakukan dalam kamar yang tenang cerah dan peradaran udara yang baik hanya dokter dan perawat yang boleh keluar masuk kamar sampai muntah berhenti dan pasien mau makan. Catat cairan yang masuk dan keluar dan tidak diberikan makan dan minum dan selama 24 jam. Kadang-kadang dengan isolasi saja gejala-gejala akan berkurang atau hilanhg tanpa pengobatan

3.      Terapi Psikologik
Perlu diyakinkan kepada penderita bahwa penyakit dapat disembuhkan, hilangkan rasa takut oleh karena kehamilan, kurangi pekerjaan serta menghilangkan masalah dan konflik, yang kiranya dapat menjadi latar belakang penyakit ini.

4.      Cairan Parenteral
Berikan cairan parenteral yang cukup elektrolit, karbohidrat dan protein dengan glukose 5% dalam cairan fisiologis sebanyak 2-3 liter sehari. Bila perlu dapat ditambah kalium dan vitamin, khususnya vitamin B komplek dan vitamin C dan bila ada kekurangan protein, dapat diberikan pula asam amino secara intra vena. Dibuat daftar kontrol cairan yang masuk dan yang dikeluarkan. Air kencing perlu diperiksa sehari-hari terhadap protein, aseton, khlorida dan bilirubin. Suhu dan nadi diperiksa setiap 4 jam dan tekanan darah 3 kali sehari. Dilakukan pemeriksaan hematokrit pada permulaan dan seterusnya menurut keperluan. Bila selama 24 jam penderita tidak muntah dan keadaan umum bertambah baik dapat dicoba untuk diberikan minuman, dan lambat laun minuman dapat ditambah dengan makanan yang tidak cair. Dengan penanganan diatas, pada umumnya gejala-gejala akan berkurang dan keadaan akan bertambah baik.

5.      Penghentian Kehamilan
Pada sebagian kecil kasus keadaan tidak menjadi baik, bahkan mundur. Usahakan mengadakan pemeriksaan medik dan psikiatrik jika memburuk. Delirium, kebutaan, takikardi, ikterus, anuria dan perdarahan merupakam manifestasi komplikasi organik. Dalam keadaan demikian perlu dipertimbangkan untuk mengakhiri kehamilan. Keputusan untuk melakukan abortus terapuetik sering sulit diambil, oleh karena disatu pihak tidak boleh silakukan terlalu cepat, tetapi dilain pihak tidak boleh menunggu sampai terjadi gejala irreversibel pada  organ vital (Manuaba, 2010).

2.1.9        Penanganan
Isolasi dan pengobatan psikologis. Dengan melakukan isolasi di ruangan sudah dapat meringankan wanita hamil karena perubahan suasana dari lingkungan rumah tangga. Petugas dapat memberikan komunikasi, informasi, dan edukasi tentang berbagai masalah berkaitan dengan kehamilan.
Pemberian cairan pengganti. Dalam keadaan darurat diberikan cairan pengganti sehingga keadaan dehidrasi dapat diatasi. Cairan pengganti yang diberikan adalah glukosa 5 sampai 10% dengan keuntungan dapat menjadi perubahan metabolisme dari lemak dan protein menjadi pemecahan glukosa. Dalam cairan dapat ditambahkan vitamin C, B kompleks atau kalium yang diperlukan untuk kelancaran metabolisme.


Selama pemberian cairan harus mendapat perhatian tentang keseibmangan cairan yang masuk dan keluar melalui kateter, nadi, tekanan darah, suhu, dan pernapasan. Lancarnya pengeluaran urine memberikan petunjuk bahwa keadaan wanita hamil berangsur – angsur membaik.
Pemeriksaan yang perlu dilakukan adalah darah, urine, dan bila mungkin fungsi hati dan ginjal. Bila keadaan muntah berkurang, kesadaran membaik, wanita hamil dapat diberikan makan minum dan mobilisasi.
Obat yang dapat diberikan. Memberikan obat untuk hiperemesis gravidarum sebaiknya berkonsultasi dengan dokter, sehingga dapat dipilih obat yang tidak bersifat teratogenik (dapat menyebabkan kelainan kongenital cacat bawaan bayi). Komponen (susunan obat) yang dapat diberikan adalah :
1.      Sedatif ringan (fenobarbital atau luminal 30 mg, valium)
2.      Antialergi (antiHistamin, Dramamin, Avomin)
3.      Obat antimual-muntah (Mediamer B6, Emetrole, Stimetil, Avopreg)
4.      Vitamin (terutama vitamin B kompleks, vitamin C) (Manuaba, 2010)

2.2        Gravida / Graviditas
Graviditas adalah seorang wanita hamil, istilah gravida menunjukkan adanya kehamilan tanpa mengingat umur kehamilannya. Graviditas adalah jumlah kehamilan seluruhnya yang telah dialami, tanpa mengingat umur kehamilannya. Seorang primigravida adalah seorang wanita hamil untuk pertama kalinya. Seorang multigravida adalah seorang wanita yang hamil untuk kedua kalinya (Oxorn, 2010).


1.      Gravida dan Para
a.       Seorang wanita yang hamil untuk pertama kalinya adalah primigravida dan dseibut gravida 1, para 0.
b.      Apabila terjadi abortus sebelum batas viabilitas tercapai ia tetap seorang gravida sebelum batas viabilitas tercapai ia tetap seorang gravida 1, para 0.
c.       Apabila ia melahirkan janin yang telah mencapai batas viabilitas maka ia menjadi seorang primipara, tanpa mengingat bayinya hidup atau mati. Ia sekarang gravida 1, para 1.
d.      Dalam kehamilannya yang kedua ia adalah gravida 2 para 1
e.       Setelah melahirkan bayinya yang kedua ia adalah gravida 2, para 2
f.       Seorang pasien dengan dua abortus dan belum pernah melahirkan janin yang telah mencapai batas viabilitas adalah gravida 2, para 0. Kalau ia hamil lagi maka ia adalah gravida 3, para 0. Apabila kemudian ia melahirkan bayi yang telah mencapai batas viabilitas maka ia adalah gravida 3, para 1.
g.      Kehamilan ganda tidak berarti paritasnya lebih dari satu. Seorang wanita yang melahirkan kembar tiga dan telah mencapai batas viabilitas pada kehamilannya yang pertama adalah gravida 1, para 1
h.      Seorang multigravida adalah seorang wanita yang hamil untuk lebih dari kedua kalinya (Oxorn, 2010).                       



2.3        Kerangka Teori
Kerangka teori adalah hubungan antara konsep berdasarkan studi empiris. Kerangka teori dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :





Faktor Predisposisi :
a.       Primigravida (Gravida), mola hidatidosa, diabetes, kehamilan ganda.
b.      Faktor Organik
c.       Faktor Psikologik
d.      Faktor Indokrin
e.       Faktor Alergi

 



Hiperemesis Gravidarum
 

 


_0 mulasi, ikasi oleh orangtua maupun tidak ngwasan anaknya kepada pengasuhnya.umbuh kembang anak saya.asa khawatir b___________

                                                                                                 

Sumber : Mochtar (2012), Manuaba (2010)
                                                                                             
Gambar 2.1
Kerangka Teori



BAB III
KERANGKA KONSEP, VARIABEL DAN
DEFINISI OPERASIONAL

3.1  Kerangka Konsep
Berdasarkan hasil dari tinjauan teori, maka dikembangkan suatu kerangka konsep penelitian. Kerangka konsep penelitian pada dasarnya adalah kerangka hubungan antar konsep yang ingin diamati atau diukur melalui penelitian-penelitian yang akan dilakukan. (Notoatmodjo, 2012)­. Adapun kerangka konsep dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
 



Gambar 3.1
Kerangka Konsep


3.2  Variabel dan Definisi Operasional
3.2.1        Variabel Penelitian
Variabel mengandung pengertian ukuran / ciri yang dimiliki oleh anggota-anggota suatu kelompok yang berbeda-beda dengan yang dimiliki oleh kelompok yang lain, devinisi lain mengatakan bahwa variabel  adalah suatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, ukuran, yang dimiliki/didapatkan oleh satuan penelitian tentang suatu konsen pengertian tertentu misalnya umur,  jenis kelamin, pendidikan, status perkawinan, pekerjaan, pengetahuan, pendapatan, penyakit dan sebagainya (Notoatmodjo, 2012).
Berdasarkan kerangka konsep, variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi 2 yaitu variabel independen dan dependen. Variabel independen dalam penelitian ini gravida; sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini adalah hiperemesis gravidarum.

3.2.2        Definisi Operasional
Definisi operasional adalah uraian tentang batasan pada variabel variabel yang diamati atau diteliti untuk mengarahkan kepada pengukuran dan pengamatan terhadap variable variable yang bersangkutan serta pengembangan instrument (Notoatmodjo, 2012).
Tabel 3.1
 Definisi Operasional Variabel
No
Variabel
Definisi Operasional
Cara Ukur
Alat Ukur
Hasil Ukur
Skala Ukur
1
Gravida
Adalah adalah jumlah kehamilan seluruhnya yang telah dialami, tanpa mengingat umur kehamilannya
Studi Dokumentasi
Checklist
1.     Primigravida
2.     Multigravida

Ordinal
2
Hiperemesis
Gravidarum

Suatu keadaan mual dan muntah berlebihan pada
responden sampai mengganggu
pekerjaan sehari-
hari.
Studi Dokumentasi
Checklist
1.     Hiperemisis Gravidarum
2.     Tidak Hiperemisis Gravidarum
Nominal



3.3  Hipotesa Penelitian
Hipotesis adalah jawaban atau dugaan sementara dari masalah yang kebenarannya masih perlu diteliti lebih lanjut. Hipotesis yang dibuat dalam penelitian ini adalah :
Ho       : Tidak ada hubungan antara gravida dengan hiperemesis gravidarum di RSUD Ahmad Yani Kota Metro tahun 2013
Ha       : Ada hubungan antara gravida dengan hiperemesis gravidarum di RSUD Ahmad Yani Kota Metro tahun 2013

 
BAB IV
METODE PENELITIAN

4.1        Desain Penelitian
Desain atau rancangan penelitian merupakan suatu strategi untuk mengatur latar penelitian agar dapat memperoleh data yang tepat sesuai dengan karateristik variabel dan tujuan penelitian (Notoatmodjo, 2012).
Desain penelitian yang digunakan peneliti untuk mencapai tujuan penelitian jenis penelitian kulitatif yang diharapkan yaitu menggunakan metode analitik dengan pendekatan cross sectional, yaitu suatu penelitian (survey) analitik untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko dengan efek, dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach). (Notoatmodjo, 2012). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan gravida dengan hiperemesis gravidarum di RSUD Ahmad Yani Kota Metro tahun 2013.

4.2        Populasi Penelitian
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian yang akan diteliti (Notoatmodjo, 2012). Populasi pada penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang dirawat di RSUD Ahmad Yani Kota Metro tahun 2013 sejumlah 238 orang ibu.



4.3        Sampel Penelitian dan Teknik Sampling
Sampel merupakan sebagian dari keseluruhan objek atau populasi (Notoatmodjo, 2012). Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah total populasi yaitu 238 ibu hamil yang dirawat di RSUD Ahmad Yani Kota Metro tahun 2013.

4.4        Lokasi Dan Waktu Penelitian
4.4.1        Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di RSUD Ahmad Yani Kota Metro

4.4.2        Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilakukan setelah proposal disetujui  

4.5        Alat Ukur Variabel
Alat ukur adalah instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data, instrumen ini dapat berupa kuesioner, observasi, formulir lain yang berkaitan dengan pencarian data (Notoatmodjo, 2012). Peneliti menggunakan alat ukur checklist untuk memperoleh data gravida dan hiperemesis gravidarum didapat dari studi dokumentasi.



4.6         Teknik Pengumpulan Data
1.      Tahap persiapan
Dalam tahap persiapan ini berisikan beberapa kegiatan meliputi :
a.       Menyusun proposal penelitian
b.      Menentukan sasaran atau populasi
c.       Menetapkan jumlah sampel
d.      Membuat chek list
2.      Tahap pelaksanaan
a.       Menggunakan surat izin meneliti di tempat yang telah ditentukan.
b.      Pengumpulan data dengan pengisian chek list
3.      Tahap Akhir
a.       Pengolahan data hasil penelitian
b.      Penyusunan laporan hasil penelitian (Notoatmodjo, 2012).

4.7        Pengolahan Data
Pengolahan data merupakan langkah-langkah atau cara yang dilakukan untuk menyajikan data mentah hasil pengumpulan data menjadi suatu informasi (Notoatmodjo, 2012). Tahapan pengolahan data adalah sebagai berikut :
1.   Editing
Melakukan pengecekan check list dan kuisioner seperti kelengkapan pengisian, konsistensi jawaban dari setiap kuesioner di dalam penelitian.
2. Coding
Peneliti memberikan kode pada semua kuesioner sesuai dengan nomor urutan kuesioner.
3.  Entry Data
Memproses dan memasukkan data dari kuisioner ke dalam tabel induk dengan menggunakan komputer.
4.  Cleaning
Melakukan analisis deskriptif untuk melihat apakah ada kesalahan dalam memasukkan data.

4.8        Analisa Data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa kuantitatif dengan :
1.       Analisis Univariat
Dilakukan terhadap tiap-tiap variabel dari hasil penelitian, untuk mengetahui distribusi frekuensi dari variabel independen dan variabel dependen dan untuk menjelaskan karakteristik masing-masing variabel yang diteliti. Untuk mencari persentase dari masing-masing variabel digunakan rumus :

 

(Budiarto, 2012)
Keterangan :
P   = persentase
F   = frekuensi
n   = jumlah responden

2.       Analisis Bivariat
Analisis ini digunakan untuk melihat hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji chi square.


X2 = ∑
(O – E)2
E

 
Rumus chi square :



(Budiarto, 2012)
Keterangan :
X2      : Chi square                 O         : Observed (pengamatan) 
      : Penjumlahan              E          : Ekspektasi (harapan)
Dalam perhitungan chi square ini digunakan derajat bebas dengan rumus sebagai berikut :




dk = (b-1) . (k-1)
 
 



Keterangan :
dk      : derajat bebas
b        : jumlah baris
k        : jumlah kolom


Taraf kesalahan yang digunakan adalah 5%. Untuk melihat hasil kemaknaan perhitungan statistik digunakan batas kemaknaan (Confident Interval) 95%, berarti jika p value < 0,05 maka Ho ditolak, artinya ada hubungan yang bermakna antar variabel. Sebaliknya jika p value > 0,05 maka Ho gagal ditolak artinya tidak ditemukan hubungan yang bermakna antara variabel yang diteliti (Budiarto, 2012).

BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1  Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Rumah Sakit Umum Daerah Jenderal Ahmad Yani Metro, adalah semula Rumah Sakit milik Pemerintah Kabupaten Lampung Tengah, yang kemudian aset tanah dan bangunan pada bulan Januari 2002 berdasarkan SK Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kbupaten Lampung Tengah Nomor: 188.342/IV/07/2002, diserahkan kepada Pemerintah Daerah Kota Metro.
Awal berdirinya rumah sakit ini dimulai sejak tahun 1951 dengan nama Pusat Pelayanan Kesehatan (Health Centre), yang memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat di wilayah sekitar Kota Metro, dengan kondisi yang serba terbatas dimasa itu, tetap dirasakan manfaatnya oleh masyarakat sebagai satu-satunya pussat pelayanan kesehatan (Health Centre) di Kota Metro.
Pada tahun 1953 fungsi pelayanan kesehatan sudah dapat ditingkatkan melalui keberadaan penggabungan bangsal umum pada unit pelayanan kesehatan Katolik (sekarang RB. Santa Maria) sebagai rawat inap bagi pasien dan pada tahun 1970 bertambah lagi sarana bangsal perawatan umum dan perawatan bersalin.
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan No. 031/BERHUB/1972, Rumah Sakit Umum Ahmad Yani secara sah berdiri sebagai Rumah Sakit Umum Daerah tipe D, sebagai UPT Dinas Kesehtan TK II Lampung Tengah. Setelah beroperasi lebih kurang 15 tahun tepatnya pada tahun 1978 berhasil meningkatkan status menjadi Rumah Sakit tipe C yang memiliki sarana rawat inap berkapasitas 156 tempat tidur, berdassarkan SK. MenKes No. 303/MENKES/SK/IV/1987, dan berperan sebagai pusat Rujukan Pelayanan Kesehatan untuk Wilayah Kabupaten TK II Lampung Tengah.
Pada akhir tahun 1995 berdasarkan surat Bupati Kepala Daerah TK II Lampung Tengah serta sekaligus sebagai Unit Swadana artinya suatu bukti kemampuan pengelolaan Rumah Sakit Umum Daerah Ahmad Yani sudah dianggap layak, dan di sisi lain tentunya peningkatan tanggung jawab terhadap eksistensi rumah sakit di masa yang akan datang.
Pada tahun 2003 RSUD Jend. Ahmad Yani sebagai salah satu lembaga organisasi layanan publik dibaah Kepemerintahan Kota Metro dengan fungsi peranan teknis Daerah disamping memiliki keterkaitan structural jug mempunyai keenangan otonomi seperti yang diamanatkan oleh Undang-undang No. 32 tahun 2004, yang secara substantial dimaksudkan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu kepada masyarakat di Kota Metro dan sekitarnya.
Pada tanggal 28 Mei 2008 berdasarkan Kepmenkes RI No. 494/MENKES/SK/2008, Rumah Sakit Umum Jend. Ahmad Yani meningkatkan kelasnya yaitu dari kelas C menjadi kelas B.
Berdasarkan Perda Kota Metro No. 7 Tahun 2008 baha RSUD Jend. Ahmad Yani merupakan Lembaga Teknis Daerah namun pada tanggal 30 Desember 2010 dengan Peraturan likota Metro No: 343/KTSP/RSU/2010, RSUD jend. Ahmad Yani ditetapkan sebagai Instalansi Pemerintah Kota Metro yang menerapkan PPK-BLUD.


1.      Visi
RSUD Jend. Ahmad Yani adalah “Rumah Sakit unggulan dengan Pelayanan prima kebanggaan mayarakat”
2.      Misi
a.       Memberikan pelayanan yang efektif, efisien, profesional dan bermoral di segala bidang.
b.      Menyelenggarakan produk pelayanan unggulan.
c.       Menyelenggarakan pendidikan, pelatihan, penelitian dan pengembangan di bidang pelayanan kesehatan yang berkesinambungan.

Ketersediaan sarana dan pra sarana di RSUD Ahmad Yani diuraikan sebagai berikut :
a.       Status                                                  : Lembaga Tekhnis Daerah
b.       Tipe                                                    : B
c.       Jumlah Tempat Tidur              : 212 Unit
Kelas III                                  : 109 Unit
Kelas II                                   : 45 Unit
Kelas I                                     : 15 Unit
Kelas Paviliun                         : 28 Unit
Kelas VIP                               : 11 Unit
d.      Luas Tanah                              : 23.738 m2
e.       Luas Bangunan                       : 7.963 m2
f.       Listrik                                                  : PLN dan Genset
g.      Air                                                       : 2 Unit Sumur dalam (84 m)
h.      Penanggulangan Kebakaran    : 4 Unit tabung pemadam kebakaran
i.        Kendaraan roda 4                   : 10 buah
j.        Jumlah Tenaga                        : 452 orang. Terdiri dari:
Tenaga Struktural                    : 93 Orang
Tenaga Fungsional                  : 277 Orang
CPNS                                      : 35 Orang
THL                                        : 14 Orang
            TKS Perawat                           : 26 Orang
            TKS Administrasi                   : 7 Orang

5.2  Hasil Penelitian
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di RSUD Ahmad Yani Kota Metro mengenai hubungan gravida dengan hiperemesis gravidarum diperoleh data sebagai berikut :
5.2.1        Distribusi Frekuensi Gravida
Tabel 5.1
Distribusi Frekuensi Gravida di RSUD Ahmad Yani
Kota Metro Tahun 2013

No
Gravida
Jumlah
%
1.
Primigravida
108
45,4
2.
Multigravida
130
54,6
Jumlah
238
100,0

Berdasarkan tabel di atas dapat terlihat bahwa distribusi frekuensi responden dengan kategori primigravida sejumlah 108 orang responden (45,4%) dan kategori multigravida sejumlah 130 orang responden (54,6%).

5.2.2        Distribusi Frekuensi Hiperemesis Gravidarum
Tabel 5.2
Distribusi Frekuensi Hiperemesis Gravidarum di RSUD Ahmad Yani
Kota Metro Tahun 2013

No
Hiperemesis Gravidarum
Jumlah
%
1.
Hiperemesis Gravidarum
68
28,6
2.
Tidak Hiperemesis Gravidarum
170
71,4
Jumlah
238
100,0

Berdasarkan tabel di atas dapat terlihat bahwa distribusi frekuensi responden dengan kategori hiperemesis gravidarum sejumlah 68 orang responden (28,6%) dan kategori tidak hiperemesis gravidarum sejumlah 170 orang responden (71,4%).

5.2.3        Hubungan Gravida dengan Hiperemesis Gravidarum
Table 5.5
Hubungan Gravida dengan Hiperemesis Gravidarum di RSUD Ahmad Yani
Kota Metro Tahun 2013

Gravida
Hiperemesis Gravidarum
Jumlah
p value
OR
(CI=95%)
Hiperemesis Gravidarum
Tidak Hiperemesis Gravidarum
n
%
n
%
n
%
Primigravida
39
36,1
69
63,9
108
100
0,028
1,969 (1,113 – 3,480)
Multigravida
29
22,3
101
77,7
130
100
Jumlah
68
28,6
170
71,4
238
100

Berdasarkan data pada tabel di atas maka diketahui bahwa hasil analisis hubungan antara gravida dengan hiperemesis gravidarum di RSUD RSUD A. Yani Kota Metro tahun 2013 terhadap 238 responden diperoleh hasil bahwa dari 108 responden dengan kategori primigravida terdapat 39 responden (36,1%) yang mengalami hiperemesis gravidarum, sedangkan dari 130 responden dengan kategori multigravida terdapat 29 responden (22,3%) yang mengalami hiperemesis gravidarum.
Hasil pengujian statistik diperoleh p value = 0,028 ( < α 0,05) yang berarti ada hubungan signifikan antara gravida dengan hiperemesis gravidarum di RSUD A. Yani Kota Metro tahun 2013. Analisis keeratan hubungan kedua variabel ditunjukan oleh OR 1,969 (CI 95% : 1,1133,480), yang artinya ibu primigravida mempunyai peluang 1,969 kali lebih besar untuk hiperemesis dibandingan dengan ibu multigravida.

5.3  Pembahasan
5.3.1        Gravida
Berdasarkan hasil penelitian di RSUD A. Yani Kota Metro diperoleh data bahwa distribusi frekuensi responden dengan kategori primigravida sejumlah 108 orang responden (45,4%) dan kategori multigravida sejumlah 130 orang responden (54,6%). Graviditas adalah seorang wanita hamil, istilah gravida menunjukkan adanya kehamilan tanpa mengingat umur kehamilannya. Graviditas adalah jumlah kehamilan seluruhnya yang telah dialami, tanpa mengingat umur kehamilannya. Seorang primigravida adalah seorang wanita hamil untuk pertama kalinya. Seorang multigravida adalah seorang wanita yang hamil untuk kedua kalinya (Oxorn, 2010).

5.3.2        Hiperemesis Gravidarum
Berdasarkan hasil penelitian di RSUD A. Yani Kota Metro diperoleh data bahwa distribusi frekuensi responden dengan kategori hiperemesis gravidarum sejumlah 68 orang responden (28,6%) dan kategori tidak hiperemesis gravidarum sejumlah 170 orang responden (71,4%).
Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah yang tidak dapat dihentikan selama kehamilan biasanya mencapai puncaknya antara minggu kedelapan dan keduabelas dan hilang pada minggu ke dua belas (Meilia, 2010). Hiperemesis gravidarum adalah mual-muntah berlebihan selama masa hamil muntah yang membahayakan ini dibedakan dari morning sickness normal yang umumnya dialami wanita hamil karena intensitasnya yang melebihi muntah normal dan berlansung selama trimester pertama kehamilan (Varney, 2007).

5.3.3        Hubungan Gravida dengan Hiperemesis Gravidarum
Berdasarkan hasil analisis hubungan antara gravida dengan hiperemesis gravidarum di RSUD RSUD A. Yani Kota Metro tahun 2013 terhadap 238 responden diperoleh hasil bahwa dari 108 responden dengan kategori primigravida terdapat 39 responden (36,1%) yang mengalami hiperemesis gravidarum, sedangkan dari 130 responden dengan kategori multigravida terdapat 29 responden (22,3%) yang mengalami hiperemesis gravidarum.
Hasil pengujian statistik diperoleh p value = 0,028 ( < α 0,05) yang berarti ada hubungan signifikan antara gravida dengan hiperemesis gravidarum di RSUD A. Yani Kota Metro tahun 2013. Analisis keeratan hubungan kedua variabel ditunjukan oleh OR 1,969 (CI 95% : 1,1133,480), yang artinya ibu primigravida mempunyai peluang 1,969 kali lebih besar untuk hiperemesis dibandingan dengan ibu multigravida.
Penyebab dari hiperemesis gravidarum menurut Mohtar (2012) ada faktor-faktor predisposisi, estrogen dan HCG meningkat, primigravida, faktor organik, faktor psikologik dan faktor indokrin. Muntah yang terus menerus tanpa pengobatan dapat menimbulkan penurunan berat badan yang kronis akan meningkatkan kejadian gangguan pertumbuhan janin dalam rahim IUDR (Prawirohardjo, 2007). Akibat yang terjadi karena hipermisis gravidarum adalah penurunan berat badan (Varney,  2007). Adanya penurunan berat badan pada ibu hamil akan terjadi kekurangan energi kronik (KEK) pada ibu hamil.
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Nining (2009), kejadian hiperemesis gravidarum lebih sering dialami oleh primigravida daripada multigravida, hal ini berhubungan dengan tingkat kestresan dan usia si ibu saat mengalami kehamilan pertama. Hiperemesis gravidarum terjadi 60-80% pada primigravida dan 40-60% pada multigravida (Arief, 2009). Lebih lanjut (Saifuddin, 2002) menjelaskan ibu hamil yang berpendidikan lebih tinggi cenderung lebih memperhatikan kesehatan diri dan keluarganya.
Menurut pendapat peneliti berdasarkan hasil penelitian, pada penderita hiperemesis gravidarum, suplai nutrisi mungkin terganggu dengan akibat yang serius dan mungkin diperlukan suplementasi vitamin. Secara khusus, suplementasi tiamin harus diberikan kepada mereka yang mengalami muntah berkepanjangan untuk menghindari ensefalopati Wernicke. Diperlukan konsultasi ahli gizi. Jika wanita merasa tidak sehat, ia cenderung tidak terlalu banyak bergerak sehingga harus dipertimbangkan pemberian tromboprofilaksasi. Pemantauan janin biasa dilakukan khususnya dengan pemantauan pertumbuhan. Pemberian obat-obatan yaitu dengan obat sedatif, antihistamin, serta vitamin B1 dan B6 sampai antiemetik. Penderita diisolasi sampai muntah berhenti dan penderita mau makan. Berikan terapi psikologi, hilangkan rasa takut karena kehamilan, kurangi pekerjaan, serta hilangkan masalah dan konflik. Berikan cairan cukup elektrolit, karbohidrat, dan protein dengan glukosa 5% dalam cairan garam fisiologis sebanyak 2-3 liter sehari. Bila perlu, dapat ditambah kalium dan vitamin.

 
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1  Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian di RSUD A. Yani Kota Metro dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut :
a.       Distribusi frekuensi responden dengan kategori primigravida sejumlah 108 orang responden (45,4%) dan kategori multigravida sejumlah 130 orang responden (54,6%).
b.      Distribusi frekuensi responden dengan kategori hiperemesis gravidarum sejumlah 68 orang responden (28,6%) dan kategori tidak hiperemesis gravidarum sejumlah 170 orang responden (71,4%).
c.       Ada hubungan antara gravida dengan hiperemesis gravidarum di RSUD RSUD A. Yani Kota Metro tahun 2013 dengan p value = 0,028 ( < α 0,05).

6.2  Saran
Saran yang dapat penulis berikan adalah :
6.2.1        Bagi Tempat Penelitian
Meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang hiperemesis gravidarum melalui kerjasama lintas sektor dengan petugas kesehatan dari Puskesmas atau Dinas Kesehatan
6.2.2        Bagi Akademi Kebidanan Wahana Husada
Sebagai bahan bacaan untuk penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan hubungan gravida dengan hiperemesis gravidarum




LEMBAR KONSULTASI

Nama Mahasiswi      :  EKA SUSI SUNDARI 
NIM                         :  052402S11016
Judul                        :  HUBUNGAN GRAVIDA DENGAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM  DI RSUD A. YANI KOTA METRO TAHUN 2013
Pembimbing             :  DESI HANDAYANI, S.ST
  
No
Hari/Tanggal
Materi Konsultasi
Keterangan
Paraf Pembimbing
1
26-01-2014
I - IV
Perbaikan

2
27-01-2014
I - IV
Perbaikan

3
23-02-2014
I  - IV
Perbaikan

4
25-02-2014
I - IV
Perbaikan

5
27-02-2014
I - IV
Perbaikan

6
02-03-2014
I - IV
Acc sidang proposal

7
07-05-2014
I - IV
Perbaikan

8
12 – 05 - 2014
V - VI
Acc Sidang KTI


















No  Nama  Gravida Hiperemesis Gravidarum 
Primigravida Multigravida  Koding Hiperemesis Gravidarum  Tidak Hiperemesis Gravidarum  Koding
1 Ny. S 1 2
2 Ny. R 2 2
3 Ny. S 1 2
4 Ny. A 2 2
5 Ny. M 2 2
6 Ny. J 2 2
7 Ny. G 2 2
8 Ny. S 2 2
9 Ny. T 1 1
10 Ny. U 2 2
11 Ny. A 2 2
12 Ny. H 2 2
13 Ny. S 2 2
14 Ny. R 1 1
15 Ny. J 2 2
16 Ny. T 1 1
17 Ny. H 2 2
18 Ny. S 2 2
19 Ny. G 2 2
20 Ny. D 1 1
21 Ny. R 2 2
22 Ny. A 1 1
23 Ny. E 2 2
24 Ny. C 2 2
25 Ny. M 1 2
26 Ny. J 1 2
27 Ny. A 1 1
28 Ny. I 1 2
29 Ny. S 1 2
30 Ny. H 1 2
31 Ny. A 1 2
32 Ny. S 1 2
33 Ny. R 1 1
34 Ny. S v 1 2
35 Ny. D 2 2
36 Ny. A 2 1
37 Ny. S 2 1
38 Ny. R 2 2
39 Ny. P 1 2
40 Ny. K 1 2
41 Ny. A 1 1
42 Ny. S 1 2
43 Ny. S 2 2
44 Ny. S 1 1
45 Ny. P 1 1
46 Ny. S 1 2
47 Ny. B 1 1
48 Ny. A 1 1
49 Ny. J 1 2
50 Ny. G 1 1
51 Ny. J 1 2
52 Ny. S 1 2
53 Ny. D 1 1
54 Ny. N 2 2
55 Ny. D 2 1
56 Ny. R 2 2
57 Ny. T 2 2
58 Ny. S 1 1
59 Ny. N 2 2
60 Ny. G 1 2
61 Ny. D 1 2
62 Ny. J 1 1
63 Ny. D 2 2
64 Ny. S 2 1
65 Ny. M 2 2
66 Ny. D 2 1
67 Ny. P 2 2
68 Ny. A 1 1
69 Ny. M 1 2
70 Ny. J 1 1
71 Ny. A 1 1
72 Ny. C 1 2
73 Ny. D 1 2
74 Ny. T 1 1
75 Ny. U 2 2
76 Ny. A 2 2
77 Ny. H 2 2
78 Ny. S 2 1
79 Ny. R 1 1
80 Ny. J 1 2
81 Ny. T 1 2
82 Ny. H 1 1
83 Ny. S 1 1
84 Ny. G 2 2
85 Ny. D 2 1
86 Ny. R 2 2
87 Ny. A 2 1
88 Ny. E 2 1
89 Ny. C 2 2
90 Ny. M 2 1
91 Ny. J 2 1
92 Ny. A 2 2
93 Ny. I 2 2
94 Ny. S 1 1
95 Ny. H 1 2
96 Ny. A 1 2
97 Ny. S 1 2
98 Ny. R 2 1
99 Ny. S 2 2
100 Ny. D 2 1
101 Ny. A 2 2
102 Ny. S 2 2
103 Ny. R 2 2
104 Ny. P 2 1
105 Ny. K 2 2
106 Ny. A 2 2
107 Ny. S 1 1
108 Ny. S 1 2
109 Ny. S 1 1
110 Ny. P 1 2
111 Ny. S 2 2
112 Ny. B 2 2
113 Ny. A 2 2
114 Ny. J 2 2
115 Ny. G 2 2
116 Ny. J 1 1
117 Ny. S 2 2
118 Ny. D 2 1
119 Ny. N 2 1
120 Ny. D 2 1
121 Ny. R 1 2
122 Ny. T 1 2
123 Ny. S 1 1
124 Ny. N 1 1
125 Ny. G 2 2
126 Ny. D 1 2
127 Ny. J 1 1
128 Ny. D 2 2
129 Ny. S 2 2
130 Ny. M 2 2
131 Ny. D 2 1
132 Ny. P 2 2
133 Ny. A 2 2
134 Ny. M 2 2
135 Ny. J 1 1
136 Ny. A 2 2
137 Ny. C 2 2
138 Ny. D 2 2
139 Ny. T 2 2
140 Ny. U 2 2
141 Ny. A 2 2
142 Ny. H 1 2
143 Ny. S 1 2
144 Ny. R 1 2
145 Ny. J 2 2
146 Ny. T 2 2
147 Ny. H 2 1
148 Ny. S 2 2
149 Ny. S 2 2
150 Ny. G 1 1
151 Ny. R 1 2
152 Ny. A 1 2
153 Ny. E 1 2
154 Ny. C 1 2
155 Ny. M 1 2
156 Ny. J 1 2
157 Ny. A 2 2
158 Ny. I 2 2
159 Ny. S 2 2
160 Ny. H 2 2
161 Ny. A 1 2
162 Ny. S 1 2
163 Ny. R 1 2
164 Ny. S 1 1
165 Ny. D 1 2
166 Ny. A 2 2
167 Ny. S 1 1
168 Ny. R 1 2
169 Ny. P 1 2
170 Ny. K 1 2
171 Ny. A 1 2
172 Ny. S 1 2
173 Ny. S 1 2
174 Ny. S 1 2
175 Ny. P 1 2
176 Ny. S 1 2
177 Ny. B 1 2
178 Ny. A 1 2
179 Ny. J 1 2
180 Ny. S 2 1
181 Ny. J 1 2
182 Ny. S 2 2
183 Ny. D 2 1
184 Ny. N 2 1
185 Ny. D 2 2
186 Ny. R 2 1
187 Ny. T 2 2
188 Ny. S 2 1
189 Ny. S 1 2
190 Ny. G 2 2
191 Ny. D 2 2
192 Ny. J 2 2
193 Ny. D 2 2
194 Ny. S 2 2
195 Ny. M 2 2
196 Ny. D 2 2
197 Ny.P 1 1
198 Ny. D 1 1
199 Ny. R 2 2
200 Ny. A 2 2
201 Ny. E 2 2
202 Ny. C 2 2
203 Ny. M 1 2
204 Ny. J 1 2
205 Ny. A 1 1
206 Ny. I 1 1
207 Ny. P 2 2
208 Ny. S 1 1
209 Ny. B 1 2
210 Ny. A 1 2
211 Ny. J 2 2
212 Ny. G 2 1
213 Ny. E 2 2
214 Ny. F 2 1
215 Ny. G 2 2
216 Ny. H 2 2
217 Ny. I 2 1
218 Ny. J 2 2
219 Ny. K 2 2
220 Ny. L 2 2
221 Ny. M 2 2
222 Ny. N 2 1
223 Ny. O 2 1
224 Ny. P 1 2
225 Ny. Q 1 2
226 Ny. R 1 2
227 Ny. S 2 2
228 Ny. T 2 2
229 Ny. U 2 2
230 Ny. V 2 2
231 Ny. W 2 2
232 Ny. M 1 2
233 Ny. D 2 2
234 Ny. P 2 2
235 Ny. D 2 2
236 Ny. R 2 2
237 Ny. A 1 2
238 Ny. E 1 2



Frequencies

Statistics

Gravida
Hiperemesis Gravidarum
N
Valid
238
238
Missing
0
0



Frequency Table



Gravida

Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
Primigravida
108
45,4
45,4
45,4
Multigravida
130
54,6
54,6
100,0
Total
238
100,0
100,0



Hiperemesis Gravidarum

Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
Hiperemesis Gravidarum
68
28,6
28,6
28,6
Tidak Hiperemesis Gravidarum
170
71,4
71,4
100,0
Total
238
100,0
100,0





Crosstabs

Gravida  * Hiperemesis Gravidarum Crosstabulation

Hiperemesis Gravidarum
Total
Hiperemesis Gravidarum
Tidak Hiperemesis Gravidarum
Gravida
Primigravida
Count
39
69
108
% within Gravida
36,1%
63,9%
100,0%
Multigravida
Count
29
101
130
% within Gravida
22,3%
77,7%
100,0%
Total
Count
68
170
238
% within Gravida
28,6%
71,4%
100,0%


Chi-Square Tests

Value
df
Asymp. Sig. (2-sided)
Exact Sig. (2-sided)
Exact Sig. (1-sided)
Pearson Chi-Square
5,508a
1
,019


Continuity Correctionb
4,852
1
,028


Likelihood Ratio
5,499
1
,019


Fisher's Exact Test



,021
,014
Linear-by-Linear Association
5,484
1
,019


N of Valid Cases
238




a. 0 cells (0,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 30,86.
b. Computed only for a 2x2 table


Risk Estimate

Value
95% Confidence Interval
Lower
Upper
Odds Ratio for Gravida  (Primigravida / Multigravida)
1,969
1,113
3,480
For cohort Hiperemesis Gravidarum = Hiperemesis Gravidarum
1,619
1,077
2,432
For cohort Hiperemesis Gravidarum = Tidak Hiperemesis Gravidarum
,822
,694
,974
N of Valid Cases
238




AKADEMI KEBIDANAN
WAHANA HUSADA BANDAR JAYA
SK MENDIKNAS NO. 187/D/0/2006 DAN REKOMENDASI BP2SDM DEPKES RI NO. HK. 03.2.4.1.03683
TERAKREDITASI BAN-PT NOMOR : 013/BAN-PT/Ak-XII/Dpl-III/VI/2012
Alamat : Jl. Lintas Sumatera Terbanggi Agung, Gunung Sugih Lampung Tengah
Telp (0725) 2101800 Fax (0725) 43207 E-Mail : akbidwahana husada@yahoo.com
 



Nomor             : 036/D/AKBID/WH/III/2014                                    Kepada Yth
Lampiran         : -                                                                                 Kepala RSUD A. Yani
Perihal             : Izin Penelitian Mahasiswa AKBID                          di-       
                          Wahana Husada Bandar Jaya                                               Tempat       



Dengan hormat,

Sehubungan dengan rencana kegiatan penyusunan Karya Tulis Ilmiah (KTI) mahasiswa kebidanan AKBID Wahana Husada Bandar Jaya, kami mohon kiranya kepada mahasiswi berikut ini :

Nama                  :  EKA SUSI SUNDARI 
NIM                   :  052402S11016
Judul Proposal    :  HUBUNGAN GRAVIDA DENGAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM  DI RSUD A. YANI KOTA METRO TAHUN 2013
Pembimbing       :  Desi Handayani, S.ST


Dapat diberi bantuan untuk penelitian sebagai bahan kelengkapan untuk penulisan KTI dimaksud.

Atas perhatian dan bantuannya, saya ucapkan terima kasih.














1 komentar:

  1. Silver & Steel Watch Band - Titsanium-Arts.com
    A brand new titanium chords vintage Watch titanium wedding bands Band designed with titanium vs ceramic two unique pockets with the power titanium engagement rings of silver metal! Features titanium nitride coating include "Gold Plated" in the band for a $10.00 · ‎In stock

    BalasHapus